Komunikasi Produktif Day #1 : "Mandi yuk, naak....!"

September 6, 2018



Welcome terrible two!

Gak tau ya apakah label "terrible two" ini adalah label yang pantas untuk diberikan kepada anak-anak. Di satu sisi aku menyetujui statement tersebut karena memang menjelang Zayd memasuki usia dua tahun sampai saat ini (usia dua tahun lewat beberapa hari) tiada hari tanpa alunan jeritan melengking. Pokoknya kalau udah maunya harus maunya, kalau gak diturutin pasti "aaaaaaaaaaaa". Di sisi lain, label "terrible two" ini kok kayaknya terlalu berlebihan ya dan terasa seperti momok menakutkan untuk orang tua?! yang jelas, kita-kita nih, sebagai orang tua, khususnya orang tua baru harus tetap positif thinking dan saling bekerja sama dengan suami agar tetap waras menghadapi tingkah laku si kecil yang semakin menggemaskan (literally! walaupun sering bikin spanneng tapi tetap nyenengin hihihi). So, bismillah... come to mama, Zayd!


Kebetulan saat ini aku mengikuti kelas Bunda Sayang Ibu Profesional dan game level pertama dalam kelas ini adalah Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif. Komunikasi produktif ini dilakukan bisa dengan orang dewasa atau dengan anak. Tujuannya, seperti yang telah kita ketahui bahwa selisih paham sering terjadi bukan karena isi percakapannya, melainkan cara penyampaiannya*. Maka dari itu kita belajar lagi tentang komunikasi, agar meminimalisasi si salah paham tersebut. Gak cuma komunikasi sama orang dewasa, tetapi juga sama anak. Nah, di game ini aku mengambil tantangan 10 hari Komunikasi Produktif ini dengan anakku, Zayd.

Poin Komunikasi Produktif pada Anak :
  • Mengendalikan Emosi
  • Keep Information Short & Simple (KISS)
  • Intonasi Suara & Gunakan Suara Ramah
  • Ganti Kata "Tidak Bisa" menjadi "Bisa"
  • Jelas Dalam Memberikan Pujian dan Kritikan
  • Mengatakan Keinginan
  • Refleksi Pengalaman
  • Gantilah Nasihat Menjadi Refleksi Pengalaman
  • Menunjukan Empati
  • Ganti Perintah dengan Pilihan
  • Observasi

Ditantangan hari pertama ini, aku pilih poin Intonasi Suara  & Gunakan Suara Ramah

Biasanya harus kejar-kejaran dulu kalau mau mandi sore. Nah, kebetulan sore ini aku mencoba membujuk Zayd mandi dengan intonasi suara yang lebih ramah.

Biasanya:

"Zayd, mandi yuuk!" dari kejauhan.
Hasilnya : Zayd langsung merapatkan kakinya dan makin sibuk main sama mobil-mobilannya

Sore ini mencoba metode baru:

Sambil memeluk Zayd dari belakang 
"Zayd, anak Ibu.. mandi yuk nak!" (sambil mengusap-ngusap punggung Zayd)

Hasilnya, surprisingly dia langsung senyam senyum tapi malu gengsi gitu loh hahaha ingetnya jadi bikin senyum-senyum sendiri. Kemudian pas mau aku gendong ke kamar mandi, dia langsung pergi sendiri ke kamar mandi. Udah gitu pinter gak pake drama mau buka baju sendiri, mulussss masyaAllah Alhamdulillah.

Kemudian, ketika mandi dia juga happy. Ya "teriakannya" masih ada sih, karena dia mau pegang gayung sendiri, tapi setelah prosesi mandi sudah selesai dan dibujuk lagi untuk melepaskan gayung dari tangannya, dia mau aja gituh. Cara bujukinnya juga dengan gerakan (memeluk) intonasi suara yang lebih ramah

"Udah selesai mandinya, gayungnya dilepas yuk nak"

Ealaah.. nurut! Alhamdulillahh.. Ibu bangga dan sekaligus happy masyaAllah.

Semoga istiqamah terus ya nakk!

#Hari1
#GameLevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#InstitutIbuProfesional


*Dikutip dari EBook Komunikasi Produktif - Bunda Sayang Ibu Profesional