September 26, 2016

REVIEW : NAKED PRESS JUICERY


Naked Press Juicery

Salaam. Review kali ini jatuh kepada Naked Press Juicery. Kenapa? kemakan iklan sih lebih tepatnya haha. Jadi, karena beberapa kali liat snapchatnya Keenan Pearce, liat di timeline instagram banyak yang minum ini (salah sendiri follow social media darlings yang lingkungannya itu-itu aja), plus karena produk ini bikin ads di instagram (jadi aja iklannya muncul mulu), jadi aja aku coba. Kebetulan ada paket Busui, yasudah capcus dehh. Maka dari itu, ini bukan postingan berbayar yaa manteman. Review asli dari pengalaman sendiri dan aku akan share paket Busui yang aku coba. 

Mungkin teman-teman yang follow instagramku, sempet lihat Instastory yang isinya foto-foto botol Naked Press Juicery (NPJ) dan ada sedikit komen mengenai taste yang mana yang aku suka. Nah, kali ini aku akan menjabarkan yang aku temukan di paket Busui ini ya.

Naked Press Juicery

Paket Busui (iBU menyuSUI) ini terdiri dari 12 menu/botol yang akan dikirim dalam seminggu dan setiap pengiriman akan dikirim 4 botol untuk dikonsumsi selama 2 hari (pengiriman 2 hari sekali). Nah, NPJ ini juga memberikan aturan minum untuk setiap harinya, yaitu snack time 1 - dikonsumsi pagi menjelang siang dan snack time 2 - dikonsumsi sore menjelang malam. 

Menurut info yang aku dapat dari akun LINE NPJ ini, beberapa customer setelah mengonsumsi ini ASI nya jadi lebih banyak dan lebih kental. Bayi juga tidurnya lebih lelap sehingga si ibu juga bisa mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Note : Saat aku mengonsumsi paket Busui ini, di hari kedua aku juga mengonsumsi susu kambing dan jamu :D

Naked Press Juicery

Hari pertama aku minum beet shot di snack time 1 dan silk di snack time 2. Pertama minum beet shot ini aku cium aromanya dan aromanya itu.. tumbuh-tumbuhan banget aakk! don't like! aku suka sayur-sayuran tapi belum pernah minum jus sayur-sayuran dan waktu cium aroma minuman ini langsung kebayang rasanya iyuh benerrr. Tapi, masa mau nyerah di hari pertama dan di sesi pertama pula? demi air susu yang lebih banyak dan lebih kental untuk anakku, ku tenggakkanlah beet shot ini. Untungnya botol pertama bertakaran kecil, jadi aman. Alhamdulillah rasanya emang berasa tumbuh-tumbuhan umbi-umbian gitu deh, tapi tetep aku gak suka. Mungkin ga suka karena belum terbiasa? hmm.. bisa jadi.

Snack time kedua, aku minum botol bertuliskan silk. Di botol kedua ini aku lihat ingredientsnya; raw cashew nuts, medjool dates, vanilla, himalayan sea salt, dan filtered water. Feelingku botol kedua ini enak, karena ada kurma nya dan ada vanilla nya. Tanpa mencium aromanya terlebih dahulu, aku langsung minum botol kedua ini. Rasanya? lebih enak dari yang pertamaa.. alhamdulillah. Langsung lah sekali habis botol 330 ml itu aku minum hehe.

Hari pertama minum NPJ ini, bener aja loh.. Zayd bobo nya nyenyak banget. Paling bangun 2 kali di malam hari buat ganti popok dan minum asi abis itu anteng bangetttt. Pas bangun tidur juga anaknya ga cranky nangis. Alhamdulillahh.. jadi semangat minum NPJ lagi di hari kedua.

***

Berlanjut ke hari kedua sampai hari keenam. Setiap mendapat botol yang isinya sayur-sayuran, aku pasti agak mengernyitkan dahi dan berulang kali baca sayur-sayuran apa yang terkandung dalam setiap botolnya. Ya itulah, karena aku gak terbiasa makan jus sayuran.

Hari kedua botol pertama adalah green grenade, menurutku rasa timun dan parsley nya kuat banget. Aku ragu-ragu minumnya, tapi karena dorongan abang yang mengharuskan aku minum jus itu (karena udah dibeli juga sih :p) dan biar asi jadi lebih banyak, bismillah langsung diminum deh. Sumpah aku lebay banget kayak mau minum jamu pahit. Padahal mah NPJ ini seger, gak pahit haha. Botol kedua di hari kedua, endless summer. Aku paling gak mau kalo disuruh minum jus wortel (bahan bahannya : wortel, apel dan jahe). Tapi karena kulihat ada campuran apelnya, pikirku semoga rasa apelnya lebih dominan haha, yaudah diminum. Ternyata rasa wortelnya yang dominan dilidahku. Walaupun begitu, endless summer ini enak.

***

Overall, dari 12 botol yang dikirim aku paling suka Silk, Jade, Sweet Green, Amber dan Lean Green. Dan yang paling berkesan adalah botol Lemon Shot. Takarannya botol kecil (seperti gambar botol kecil di bawah ini) tapi pas diminum.. jegerrrr! Kupikir rasanya asem-asem seperti air lemon yang biasa aku konsumsi, tapi ternyata... ada jahenya. Jadi aja agak hangat dan agak tajam. Minumnya kaget, tapi lumayanlah hahaha

Yang aku suka dari NPJ ini sih kombinasi sayur-sayurannya dan bisa loh bikin rasanya segerr. Kalau rasa enak, tergantung selera ya. Tapi yang paling bikin happy sih kalo aku ya rasa-rasa NPJ yang aku sebutin di atas.

Oiya, botol Silk, Jade, Amber ini masuk ke menu "Nut Milks" kalau di NPJ (untuk menu, lihat website). Rasanya enaak dan bikin happy beneran. Daaan.. bagaimana dengan khasiatnya setelah meminum paket Busui dari Naked Press Juicery? Apakah kualitas asi jadi lebih bagus? Jawabannya adalah.. iya! Ini aku rasain di hari pertama aku mengonsumsi NPJ. Mungkin karena pengaruh suasana hati yang happy juga, tapi yang pasti Zayd bobonya lebih nyenyak di malam hari dengan durasi yang cukup lama. (Biasanya tiap sejam bangun dan Ayah Ibunya beneran begadang haha).

Naked Press Juicery

Naked Press Juicery
Lemon Shot - Halal

NPJ paket Busui ini bisa jadi salah satu alternatif ASI Booster buat ibu-ibu yang menyusui di luar sana. So far, selain minum NPJ ini (cuma seminggu sih :p) aku juga minum Susu Kambing dan Jamu. Alhamdulillah produksi ASI ku cukup untuk Zayd. Tapi masalahnya kalau dipompa kenapa ga banyak ya huhu. Pengennya nyetok dari sebelum cuti habis agar selepas cuti sudah ada stok ASIP buat Zayd. Tapi karena Zayd banyak banget minum ASI nya dan seperti setiap waktu nempel mulu dan minum terus, jadi ga sempet pumping walaupun malam hari. Jadi kepikiran gimana nanti ninggalin Zayd ke kantor kalau gak ada stok ASIP dan jujur ajaa gak tega banget ninggalin bayi kicik yang tiap hari ada aja perkembangannya ini di rumah. Pengennya dibawa aja ke kantor huhuhuhu.  Kemarin aja ditinggal ke rumah sakit bentar, kangennya udah segunung sama si bayii. Tapi so far walaupun sedikit kalau dipompa, aku tetep berusaha nyetok ASIP. Semoga bisa lulus semester 1 ASIX!! Bismillah semangatttttttttt.


Oiya, sebelum mengakhiri tulisan kali ini, aku baru tahu maksud dari Naked Press Juicery ini. hahaha. Kenapa Naked? karena minuman ini benar-benar minuman yang tidak dicampur apapun dan benar-benar berasal dari bahan-bahan alami (sayur, buah, susu, dsb) dan bukan perisa. Yang udah tahu.. yaudah gak apa hehehe

Hmm.. jadi penasaran dengan press juice merk lain. Apa ya?


Thank you for reading dan semoga bermanfaat !

Salam,
Puput Utami

September 23, 2016

Make Up Essential - Pixy Two Way Cake Cover Smooth


Dari posting seputar kelahiran Zayd yang bisa dibaca di sini, sekarang kita beralih membicarakan seputar make up essential. Aku ingin share daily make up ku yang menurutku gak gimana-gimana dan suka-suka aku mau pakai apa. Itulah kenapa, kalau nanti teman-teman mendapatkan make up aku yang gak sesuai dengan pakem yang ada, jangan protes yaa.. karena ini adalah make up ala Puput Utami.

Baru-baru ini aku dikirimi paket cantik berisi 5 varian Two Way Cake  (TWC) Cover Smooth dari no 1 sampai no 5, dan beberapa item lain dari Pixy. TWC Cover Smooth ini adalah base make up terbaru dari Pixy yang merupakan paduan bedak 'plus' foundation. Cocok banget buat aku yang minimalis banget tentang ilmu permake-up-an. Apalagi semenjak punya Zayd, jadi gak sempet lagi dandan lama-lama. Semua harus serba kilat dengan timing yang tepat.


Review



Jadi, cerita nya siang itu jadwal kontrol ku ke obgyn pasca operasi caesar tanpa membawa Zayd :D Dengan kecepatan persiapan yang kilat karena ngejar waktu tidurnya Zayd (biasanya kalau mau pergi pasti lama di pilih-pilih baju dan pake make up yang ala kadarnya), aku coba pakai Pixy TWC Cover Smooth yang pink cream. Urutannya, setelah pakai moisturizer, aku langsung pakai Pixy TWC Cover Smooth disusul dengan memakai make up essential lainnya seperti eyeshadow, eyeliner, jepit bulu mata, sedikit blush on, dan diakhiri dengan lighter yang kebetulan juga dari Pixy. Terakhir, pakai Aqua Beauty Protecting Mist agar make up yang aku pakai makin nempel.

Sepulang dari obgyn, aku diberi tahu suamiku kalau wajahku masih terlihat segarr dan gak lusuh seperti terkena matahari. Bener aja, pas ngaca ternyata make up di wajahku masih nempel dan segar.  Perlu diingat yaa teman-teman kalau make up yang aku pakai ini make up natural dan ringan. Kalau kata anak jaman sekarang sih, make up no make up. Jadi bukan make up yang gonjreng banget karena aku coba Pixy TWC Cover Smooth ini untuk aktivitas sehari-hari dan memang cocok untuk dipakai sehari-hari. Dari penggunaan tersebut, aku cukup puas dengan efek yang dihasilkan oleh produk ini.


Ternyata, Pixy Two Way Cake Cover Smooth ini memiliki banyak manfaat bagi wanita Asia khususnya. Diantaranya sebagai berikut :

  • Membuat make up tampak licin, halus dan natural hingga 10 jam karena ada Formula Beauty Locknya. Apalagi jika teman-teman juga memakai Aqua Beauty Protecting Mist yang bisa bikin make up teman-teman makin nempel-pel-pel-pel.
  • Selain itu Pixy TWC Cover Smooth ini juga ada SPF 30 dan PA+++ yang mampu memberikan perlindungan yang optimal terhadap sinar UVB dan UVA. 
  • Two Way Whitening yang membuat wajah terlihat lebih cerah
  • Mengandung Squalane Oil yang menjaga kelembapan kulit. Dan kurasa inilah yang membuat wajahku tetap nyaman walaupun aku berkegiatan di luar ruangan.
Dari kelima swatches yang aku terima, aku baru coba yang pink cream dan natural cream. Tapi yang paling cocok adalah pink cream karena natural cream terlalu netral di wajahku. Pixy TWC  Cover Smooth ini selain easy banget pengaplikasiannya, easy juga didapat di counter Pixy terdekat. Dengan harga yang easy juga, gak bikin kantong bolong bokkk!



So far, yang aku suka dari Pixy TWC Cover Smooth ini adalah :
  • Pengaplikasian di wajah sangat mudah dan simple karena bedak dan foundation jadi satu.
  • Membuat wajah aku benar-benar halus
  • SPF 30+++ nya buatku cukup untuk melindungi kulit wajah dari sinar UVB dan UVA
  • Sejauh ini gak membuat wajahku rewel a.k.a berjerawat
  • Harganya juga muraaaah dan bisa ditemukan dimana saja. Selain di counter Pixy, biasanya di drugstore juga ada.. jadi kalau keabisan gak perlu panik.
Nah, sekian review dari aku tentang Pixy TWC Cover Smooth ini. Ada yang udah pernah coba belum? Semoga bermanfaat yaaaa


Love, Puput Utami

SaveSaveSaveSave

September 19, 2016

The Birthday Girl


Masih pantes ga sih disebut birthday girl? haha. Faktanya mau berapapun usia seseorang bertambah, pasti disebutnya birthday girl, not woman. ya ga? jadi masih boleh ya disebut "birthday girl". Anyway.. sebenarnya ini late post banget sih. Tapi rasanya gak lengkap kalau gak menuliskan pengalaman seru nan berkesan yang aku alami di dalam blog ini. 

Alhamdulilah di hari ke dua puluh tujuh bulan Agustus 2016, usiaku bertambah satu yang berarti berkurang juga jatah hidup di dunia ini. Alhamdulillah ulang tahun kali ini terasa lengkap. Allah telah memberikan hadiah yang paaaaaling indah karena sekarang ada suami dan Zayd (ulang tahun tahun lalu belum menikah, fyi). Dengan melihat mereka waktu bangun tidur di tanggal 27 Agustus kemarin rasanya terharu banget meskipun cara bangun tidurnya gak anggun sama sekali hahaha.

Orang pertama yang ngucapin ulang tahun yaa.. suami. Situasinya, saat pukul 03.00 pagi waktu Zayd kebangun dan nangis minta popoknya diganti. Sambil nyiapin popok ganti, abang yang bantu nenangin Zayd bilang "selamat ulang tahun Ibu Zayd"Wahahaha.. kirain doi lupa, karena waktu itu pun aku lupa kalau ulang tahun. Maklum, ibu baru.. sibuk menyesuaikan diri dan ngurusin si anak lanang.

Oh iya, kado spesial dari Zayd di hari ultah ibu adalah ; air mancurrr fresh from the oven, plus (maaf)  muncratan p*p yang kadung keluar setelah popoknya dilepas dan kena baju aku. Anehnya peristiwa itu gak bikin kesel, malah bikin ketawa. hahaha makasih yaa nak.. untung masih bayiii :*

***
Ulang tahun kali ini bisa dibilang ulang tahun yang sadar gak sadar. Biasanya kan kalau ultah berasa seharian kalau "I'm the birthday girl, got many wishes and presents from people". Kali ini gak gitu.. karena yaa tadi. Pikiran udah kepecah pecah duluan; baru selesai lahiran, ngurus bayi,  belum lagi drama ASI,  baby blues, dsb. Di hari ultah kemarin hadiahnya sederhana, yaitu sesederhana (akhirnya) keluar rumah setelah berminggu-minggu di rumah even cuma ke rumah sakit doang dan sempet belanja bulanan walaupun cuma sebentar karena kepikiran anak mulu di rumah. Alhamdulillah di penghujung ultah pak suami tau tau nongol bawa kue ulang tahuuun *kue nya request sih :p* hahahah bercanda sayangg (si suami pasti baca postingan ini nih). 

Birthday - (akhirnya) keluar rumah


Selain itu, alhamdulillah adanya support dari suami, orang tua, keluarga dan teman-teman senior di dunia parenting, sangat membantu meringankan pikiran yang terkadang panik dan parnonya ga main-main saat ngurusin new born. Support itulah hadiah yang sangat berarti di fase baru punya new born seperti ini.

Harapan di ultah ke-26 ini adalah, smoga Zayd tumbuh menjadi anak yg soleh, sehat, cerdas, menjadi penyejuk hati kedua orang tua nya, keluarga dan orang-orang disekitarnya, suri tauladan yang baik. Selain itu semoga pernikahan kami selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT, diberikan rezeki, mudah bersyukur, dan segala hal yang positif untuk aku dan keluarga. Allah SWT kurang baik apalagi coba.. semua yang kita miliki saat ini, sehat, umur, rezeki dan sebagainya telah diberikan oleh Allah kepada ummatnya. Tinggal ummatnya aja yang nyadar dan bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat dan rizqi yang telah Ia berikan. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu bersyukur kepada Allah SWT.. Aamiin.

Anyway, itu aja yang ingin aku share di edisi ulang tahun di bulan lalu ini. See you in the next posttt


Love,
Puput Utami

September 3, 2016

Tentang Kelahiran Zayd




Alhamdulillah wa syukurillah telah lahir anak pertama kami, Muhammad Zayd Abdurrahman, tepat di satu hari sebelum hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pengalaman melahirkan Zayd ini bisa dibilang cukup lancar, walaupun pada hari mendekati due date aku terserang syndrome takut melahirkan, bagaimanapun metode kelahirannya. Pengennya si Zayd keluar aja gak pake sakit dan langsung gede haha.

Over Due - Over Week

Singkat cerita di usia kandungan masuk 41 minggu, belum ada tanda-tanda persalinan yang muncul. Baik itu keluar lendir kental bercampur darah, pecah ketuban, apalagi kontraksi 3 menit sekali. Semua cara sudah dilakukan termasuk banyakin jalan, ngepel jongkok, senam kegel endebray endebrey tapi mules-mules kontraksi belum ada. Sampai akhirnya tibalah waktu cek kontrol minggu ke 41. Si dokter geleng-geleng tiap liat aku balik kontrol lagi karena belum mules-mules juga.

Obgyn : "lo belum mules juga?" 
Puput : *nyengir*
Obgyn : "yaudah yuk USG dulu"

Tanpa disangka-sangka, ternyata berat badan Zayd di dalam kandungan melesat cepat. Dari 2,9 kg di tiga hari sebelumnya, menjadi 3,1 kg. Cek air ketuban, ternyata sudah di bawah batas normal dan dokter bilang kalau begini keadaannya, bayi harus segera dikeluarkan. Setelah dilakukan pemeriksaan cek dalam, ternyata belum ada pembukaan sama sekali. Tapi sebelum menyarankan tindakan tertentu, obgynku menyarankan untuk cek CTG dulu untuk memastikan oksigen dari ibu ke bayi dan detak jantung bayi juga bagus.

Alhamdulillah CTG bagus, kemudian dokter menyarankan dua metode persalinan. Yang pertama, jika masih ingin normal, kontraksi akan dipancing dengan cara induksi. Tapi, jika dalam jangka waktu 24 jam tidak ada perkembangan (Red. pembukaan) jalan terakhir adalah harus dilakukan operasi. Sedangkan metode kelahiran yang kedua adalah melalui tindakan operasi sectio caesarea.

Seketika perasaan langsung down ketika diberikan dua pilihan seperti itu. Dimana ya ujung-ujungnya kalau gagal ya harus cesar. Pupus lah harapan untuk melahirkan normal. Tadinya aku dan suamiku berfikir untuk menunggu kontraksi alami. Setelah dikonsultasikan oleh dokter, menunggu kontraksi alami ternyata gak disarankan melihat kondisi air ketuban yang semakin tipis, ditakutkan kondisi bayi juga menurun.

Takut, bingung, galau, sampai akhirnya runding sana-sini dan minta second opinion ke obgyn lain (which is diagnosanya ternyata sama), diambilah tindakan langsung, yaitu cesar. Mengapa? menurut obgyn yang aku minta opininya (Second opinion), jika dilakukan proses induksi pasti akan memerlukan waktu lebih dari 24 jam dengan kadar "mules" yang pastinya lebih sakit dari mules lahiran normal tanpa induksi, alasannya karena aku belum ada pembukaan sama sekali di minggu ke 41 tersebut. Dengan resiko, air ketuban yang sedikit akan berpotensi makin berkurang dan berbahaya bagi janin.

Sempat berfikir apakah ini adalah pilihan yang tepat apa enggak. Karena konon katanya belum jadi "ibu" kalau gak ngerasain lahiran normal.. seilee.. apa iyaa?. Tapi terserahlah kata orang, yang tau kondisi ku dan anakku ya aku sendiri  dan dokter sebagai orang yang ahli dalam bidangnya.  InsyaAllah pilihan melahirkan lewat metode operasi ini adalah cara yang paling tepat yang Allah SWT pilihkan kepada kami, khususnya aku dan bayiku.

Sectio Caesarea

Tanggal 16 Agustus 2016 pukul 09.00 WIB aku dan suami sudah mejeng di rumah sakit, bersiap untuk operasi ba'da dzuhur nanti. Setelah semua dokumen administrasi selesai, kami melakukan persiapan di ruangan bersalin. Perasaannya gimana mau operasi? Karena ini pertama kalinya aku operasi, aku excited banget karena akan bertemu dengan Zayd dalam hitungan beberapa jam kedepan dan karena ini operasi pertama ku (mudah-mudahan operasi yang terakhir juga), aku berusaha menyimak dan merekam semua proses persiapan sampai proses operasi selesai.



Aku dijadwalkan masuk ke ruang operasi pukul 14.00 WIB. Setelah proses persiapan menjelang operasi selesai, aku di bawa ke ruang perawatan untuk bersiap dan dijemput ke ruang operasi oleh suster-suster yang cantik dan ramah. Setelah pasang infus, ganti baju operasi, para suster tersebut datang dan aku pasrah sepasrah-pasrahnya. Pasrah mau diapain aja perutku yang penting anakku lahir dengan sehat, selamat, lengkap dan jujur aja selama proses persiapan operasi itu sempet melankolis melihat suami yang dengan siaganya menemani istrinya mau dioperasi. Yang namanya operasi, pasti ada rasa takut obat biusnya kebablasan ya kan? *iyain aja*. Langsung deh, dengan drama ala ala telenovela Rosalinda vs Tersanjung, aku bilang sama suami "aku titip Zayd ya nanti...". Sayangnya si suami tidak menyambut drama ala ala tersebut dan langsung sinis gitu responnya hahaha. 

Setelah salim-saliman, minta maaf sama suami, papa-mama, tante dan sempet (teteup) foto-foto juga sebelum masuk ke ruang operasi, akhirnya... "maaf ya pak, cuma boleh masuk sampai di sini saja" kata salah satu suster kepada suami sambil mendorong tempat tidur yang membawa aku ke ruangan observasi. Di bagian ini rasanya mau meweeekkkk! I can't live without my husbandddddd!! (dangdut -_-).

Masuklah ke ruangan observasi. Di sana mulai banyak dokter-dokter yang akan melakukan aksi operasi, dokter anastesi, bidan, dan ada anak kecil nangis meraung-raung yang konon katanya baru selesai operasi hernia. Dan suara anak kecil itu sempet bikin tambah parno dong ya.. Tapi tetep stay cool sambil dzikir yang banyakk. Setelah menunggu sekitar 5 menit, aku didorong masuk ke ruangan eksekusi.

Suasananya ruangan operasi itu dingin banget. Teringat pengalaman mbak ARTku yang beberapa hari sebelumnya cerita proses kelahirannya via cesar yang sungguh sakit dan menyiksa. Sambil dzikiran dan meluk bidan yang bertugas, dokter anastesi mulai memberikan pengarahan-pengarahan apa saja yang akan dilakukannya. Setelah pengarahan diberikan, disuntikkanlah obat bius di tulang belakang dan kakiku menjadi kesemutan dan baal seketika. Dan itu pertama kalinya aku tidak bisa menggerakkan kakiku sama sekali, sekuat apapun aku berusaha, kakiku udah mati rasa.



Namanya juga dibius setengah badan, jadi ya aku tahu perutku lagi diapain. Selain itu terdengar juga  topik percakapan para dokter yang saat itu sedang melakukan proses sectio. 

Beberapa saat kemudian, obgynku memberikan aba-aba kepada timnya: 
[ Obgyn = O, Dokter = D, Puput = P ]

O : "yuk dong semua, dorongan maut yaa ..1..2..3" 
Lalu, dua orang dokter berdiri di samping perutku dan menekan perutku dengan sekali dorongan.
D : "wih, dikit amat ketubannya" 
O : "ini mah bukan dikit, tapi nyaris gak ada". 
P : *pasrah..pasrah..isitghfar* 

Setelah dorongan maut tersebut, tiba-tiba terdengar samar-samar suara tangis bayi kecil yang lama-lama makin kencang. Sambil bertanya-tanya sendiri, itu Zayd bukan ya? Gak kerasa air mata ngucur sendiri, terharu! Alhamdulillah Ya Allah, Zayd udah lahir.. aku jadi ibu.. 

Dokter yang lain nyamperin aku dan tanya jenis kelaminnya apa waktu USG. Setengah sadar, aku jawab jenis kelamin anakku waktu USG. Gak lama, Zayd diletakkan di atas dadaku dan dokter yang lainnya bilang (ini dokternya banyak banget perasaan --") "Selamat ya bu, anaknya sudah lahir, laki-laki. Kita langsung IMD". Masya Allah, pertama kali cium anak dan lihat anak ada di atas dada kita rasanya tuh ya...priceless. Alhamdulillahirabbil'alamiin, akhirnya ketemu dengan makhluk kecil yang selama 10 bulan ada di dalam kandungan. Dan sekarang ada di atas dadaku untuk menyusui. Walaupun gak bisa elus-elus (karena tangan masih diiket), tapi rasa bahagianya bisa cium dan anak ada di dada kita itu gak bisa diungkapkan dengan kata-kata.. huhuhu alhamdulillah.

Waktu akan diletakkan di atas dadaku, suara tangisan Zayd kenceng banget, tapi lama-lama tangisannya reda waktu IMD, dan aku sambil bilang ke Zayd "Assalammualaikum sayang, ini ibu nak, ayo nak, bisa nenen kan ya sayang.. semangat nak". 



Setelah IMD, Zayd diangkat lagi untuk dibersihkan dan aku? nge-fly sejadi-jadinya. Pengen lebih lama lagi sama Zayd tapi gak bisa protes karena badan gak bisa gerak,  ngomong juga kayaknya udah ngaco, digeser sana-sini, ditempelin ini itu, diapa-apain juga pasrah. Tapi di saat nge-fly tersebut, masih loh aku kepikiran kapok untuk melahirkan cesar dan mau lahiran normal aja untuk anak kedua nanti hahahaha #eak #udahkepikirananakkeduaaja. 



Setelah "dirapihkan dan dibersihkan", aku dibawa ke ruang observasi dengan kondisi setengah sadar. Layaknya di film-film, tau-tau pas buka mata udah ada papa, mama dan tante-tante. Gak lama, suamiku dataaang sambil cium-cium. uuu...

Seperti yang sudah dibrief oleh dokter anastesi sebelumnya, aku akan menggigil pasca operasi nanti. Bener aja dong aku menggigil binggo. Gak enak banget menggigil ituh, belum lagi pegel, gak bisa gerak, kaki masih baal, rasanya pengen duduk tapi gak bisa. Setelah beberapa menit di ruang observasi, aku dibawa ke ruang perawatan. Di sana sudah banyak keluarga yang menunggu. Sekitar pukul 21.00 malam, Zayd dibawa ke ruangan akyu dan kita bobok bareng deh untuk pertama kalinya.

Rooming in dengan bayi mengharuskan kita untuk menyusui sang bayi walaupun kita sedang dalam kondisi gak bisa apa-apa. Aku masih terkulai tak berdaya, gak bisa dan gak boleh duduk, kaki masih gak bisa digerakkan, badan masih menggigil, kepala ga boleh diangkat, lalu bagaimana caranya aku memegang anakku dan menyusuinya? Alhamdulillah ada suami siaga yang dengan ikhlas dan sigapnya kalau Zayd nangis, doi langsung angkat Zayd dan taruh di sampingku untuk disusui. Alhamdulillah Zayd minumnya pinter. Semoga pinter terus dan bisa ASIX ya naaak!


Tentang Kelahiran Zayd

Begitulah kira-kira cerita tentang kelahiran Zayd. Intinya setiap anak punya ceritanya sendiri. Selain itu, di sini aku diingatkan kembali bahwa kita bisa berencana, tapi Allah SWT yang menentukan yang terbaik untuk ummatnya. Dari awal udah optimis banget mau lahiran normal, posisi bayi gak sungsang, tali pusat bagus banget gak nutup jalan lahir, namun Allah SWT punya kehendak lain. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.

Doakan semoga Zayd tumbuh menjadi anak yang sholeh, cerdas dan menjadi penyejuk bagi kedua orang tua, keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Aamiin YRA


Love,
Puput Utami.


SaveSave