Zayd's Hearing Test

October 31, 2017



Well, Sesuai dengan judul nya yang kebarat-baratan, kali ini aku mau cerita tentang Zayd's Hearing Test atau tes pendengaran. Dimulai dari hasil hearing screening, hearing 'problem', sampai akhirnya melewati proses hearing test dan hasil dari hearing test tersebut. Sebelumnya, mungkin post ini akan jadi tulisan yang cukup panjang. Jadi, keep on eyes in this article yaaa.. insyaAllah bermanfaat.

Registasi di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Hong Kong (Mother and Children Health Centre/ MCHC)


Kami tiba di Hong Kong sekitar bulan Juli 2017 dan bertepatan di usia Zayd memasuki usia 11 bulan. Itu berarti, sesuai dengan jadwal panduan imunisasi dari Dsa Zayd sebelumnya, di usia 12 bulan alias 1 tahun nanti adalah waktu imunisasi Zayd selanjutnya. Nah, berbekal browsing dan nanya sama ibu-ibu di Hong Kong, akhirnya aku memberanikan diri untuk datang ke MCHC terdekat. Kebetulan waktu itu 1 minggu lagi Zayd ulang tahun, jadi sebisa mungkin Zayd mendapat imunisasi berikutnya sesuai dengan jadwal.

Sampai di counter registrasi, aku langsung daftar dan disuruh isi formulir + menyerahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Setelah selesai proses registrasi, ternyata aku langsung disuruh nunggu untuk nurse interview tentang tumbuh kembang Zayd. Oiya, saat mendaftar ke MCHC ini aku udah bawa record book tumbuh kembang Zayd dari baru lahir sampai terakhir di imunisasi. Sempat ga ngeh sih waktu nunggu nurse interview ini, karena mostly bahasa yang digunakan adalah bahasa kanton dan walaupun ada bahasa Inggris, bahasa Inggrisnya yang rada diseret-seret gitu, jadi kelewat dehhh. Apalagi waktu nunggu , aku lagi nyusuin Zayd di ruang menyusui. Yasutralah...

Akhirnya, masuk ke bilik nurse. Setelah baca-baca buku record nya Zayd, alhamdulillah imunisasinya bagus, tumbuh kembangnya bagus, tapi tiba-tiba doi baca hasil hearing test Zayd waktu baru lahir di bagian paling depan buku recordnya. Dan, nursenya terkejut dengan hasil hearing test Zayd yang notabene telinga kiri pass (bagus), sedangkan telinga kanan hasilnya refer (perlu test lanjutan). Kemudian dia nanya, kenapa hasilnya refer?

***

Flashback ke hari kedua setelah melahirkan dan siap mau pulang ke rumah, aku sempat dijelaskan oleh suster di ruangan bayi tentang hasil test Zayd saat itu. Nah, ketika lihat hasilnya, aku tanya tentang maksud dari hasil refer itu apa. Suster menjelaskan yang intinya hasil tes di telinga kanan Zayd itu gak 100% tapi sekitar 80%-an (cmiiw). Tapi aku dan suami gak usah terlalu khawatir karena hasil refer di hasil hearing test pertama pada bayi yang baru lahir itu sering terjadi. Biasanya penyebabnya ada cairan dari dalam rahim ibu yang masih tertinggal di dalam telinga si bayi. Nanti seiring bayinya besar, insyaAllah akan normal. Tapi, jika dirasa orang tua mau melakukan hearing test ya monggo. Mendengar penjelasan dari suster saat itu kami jadi lega dan positive thinking saja.

Tapi, ketika nyampe HK tiba-tiba deg-degan parah ketika selesai nurse interview di suruh nunggu dan ditransfer untuk ketemu dokter  untuk dimintai keterangan kenapa hasil testnya Zayd seperti itu. Kenapa deg-degan? karena MCHC saat itu udah mulai sepi (jam 5 sore udah mau tutup, semua lampu  sudah mulai dimatikan, beberapa petugas udah pada ganti baju dan siap pulang), Zayd mulai ngantuk dan laper jadinya nangis-nangis, dan nunggu dokternya untuk interview lanjutan agak lama. Belom lagi (berasa) diliatin sama petugas MCHC nya hahahah *baper*

Masuk ke ruangan dokter, dokternya keliatan agak emosi gitu deh melihat hasil hearing test nya Zayd. Seolah-olah si dokter bilang "lo kok gak care banget sih sama kesehatan anak elo!" heuheuheu mau nangis rasanyahh, pengen cepet-cepet keluar dari MCHC as soon as possible. Sampai akhirnya si dokter membuka suara dan minta penjelasan soal hasil hearing test yang refer ini. Aku jelasin sesuai dengan apa yang aku terima dari suster waktu di Indonesia kan ya, tapi si dokternya gak terima 😂. Intinya dia bilang "kalau memang normal, kenapa hasil test nya refer, buuu?". Long story short, akhirnya aku minta solusi yang paling baik berdasarkan hasil test tersebut. Si dokter menulis surat rujukan untuk melakukan hearing test lanjutan di Rumah Sakit. Keluar dari ruangan dokter, aku disuruh nunggu lagi untuk nunggu print out appointment imunisasi Zayd tepat di tanggal ulang tahunnya. Begitu kelar urusan, langsung ciaooo balik ke rumah dan minta ayahnya Zayd segera pulang haha parnooo.

***

Zayd's Hearing Test


Minggu depannya, aku, suami dan Zayd datang ke rumah sakit membawa surat rujukan. Udahlah nyasar, ternyata sampai TKP cuma untuk ngambil print out appointment dua minggu lagi, kirain bisa langsung di test hahaha. Dan akhirnya tibalah tanggal appointment yang ditunggu-tunggu. Kami pergi ke Rumah Sakit pakai acara salah turun sampai di tempat pemberhentian bus terakhir 😂 manalah waktu mepet. Cari taksi susaah, karena supir taksi jarang ada yang mau. Mungkin karena jaraknya kedekatan kali yah 😓 Pas alhamdulillah ada yang mau, ternyata emang ya deket banget haha (anyway makasih pak supir!). Rumah sakitnya cukup besar, jadi lumayan ngos-ngosan ngejar waktu biar on time. Alhamdulillahnya bangett akhirnya kami bisa on time.

Saat menegangkan tiba. Zayd, di usia yang sedang aktif-aktifnya menggeliat kesana kemari, dia gak mau dipasang alat test (semacam earphone). Begitu tangan nurse nya masukin alat tersebut ke telinga Zayd, Zaydnya ngeliatin dan langsung narik kabelnya 😂😂😂 yak!. Akhirnya nurse nya nyerah dan menyarankan Zayd untuk dibuat tidur agar lebih mudah dikontrol. 

Setelah diayun-ayun, dinenen, akhirnya Zayd tidur juga. Tapi..gak mau lepas dari nenen 😅 padahal untuk hearing test tidak boleh dalam kondisi menyusui. Alhamdulillah akhirnya mau dilepas. Waktu mau dimasukin earphone ke telinganya, tiba-tiba doi nangis ngejer 😓. Yasudah, nursenya menyarankan untuk membuat appointment lagi untuk hearing test ke spesialis ENT (ear, nose and throat) di Rumah Sakit yang sama. Jadi saat itu kami pulang tanpa hasil apa-apa, kecuali lihat ekspresi Zayd yang cengar-cengir sambil makan biskuit di stroller.

***

Sebulan kemudian, pagi-pagi sekali (karena appointmentnya jam 9 pagi) kami sudah sampai di tkp yang alhamdulillah tanpa nyasar dan tanpa drama Hong Kong lainnya. Zayd sudah sarapan, aku sudah siap cemilan dan mainan agar jika nanti Zayd mulai cranky kami sudah siap dengan segala alat perang yang ada hehehe. Tibalah yang dinanti, Zayd masuk ke ruangan audiology dengan Ayahnya. Karena hanya diperbolehkan salah satu orang tua yang menemani, jadi aku tunggu di luar ruangan test dengan harap-harap cemas sambil mulut komat kamit dzikiran. (Ternyata gini ya jadi orang tua, hihi).

Sekitar 10 menit kemudian, suami dan Zayd keluar ruangan diikuti dengan si audiologistnya. Kemudian ia menjelaskan yang intinya ia tidak bisa menemukan apakah ada masalah atau tidak dengan pendengaran Zayd karena test yang dijalankan barusan tidak cukup dan ia minta untuk membuat Zayd tidur agar bisa dilakukan test dengan cara lain.

Setelah sang audiologist pergi, sambil membuat Zayd tertidur, aku tanya ayahnya Zayd testnya ngapain aja. Test yang dilakukan Zayd tadi adalah memerdengarkan Zayd dengan suara musik dari suara yang pelan sampai agak kencang dan melihat bagaimana respon Zayd saat musik tersebut diperdengarkan, ia melihat ke arah sumber suara apa tidak. Selain itu test yang dilakukan adalah si audiologistnya menepuk tangan di belakang telinga, dan ternyata Zayd tidak bereaksi saat ditepuk tersebut. Itulah kenapa hasil testnya tidak cukup karena Zayd tidak bereaksi ini memang karena ada masalah dengan pendengarannya, atau memang Zayd tidak tertarik dengan suara tersebut makanya dia tidak merespon.

***

Alhamdulillah karena memang saudah waktunya Zayd tidur pagi, proses menidurkan Zayd cepat dan nyenyak (udah dikitik-kitikin segala telinganya, anaknya gak bereaksi). Nah, agar Zayd gak tiba tiba teriak lagi seperti saat test pertama di bulan sebelumnya, akhirnya aku yang masuk ke ruangan test. Ternyata testnya sama seperti pertama kita test bulan lalu, Zayd dipakaikan earphone dan alhamdulillah prosesnya lancar tanpa bangun sedikitpun anaknya huhuhu. Ibuk terharu, bangg!.

Telinga sebelah kiri pass dan hasil tes telingan sebelah kanan ALHAMDULILLAH PASS juga. Aku langsung napas lega, seperti abis lihat hasil ujian nasional. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah, langsung aku kode kodean sama suami yang lagi di luar dan begitu suami dikasih tahu oleh audiologist tentang hasil testnya, ekspresi suamiku juga senyum lega seperti waktu dengar pernyataan dari dokter kalau aku lagi hamil hihihi alhamdulillah wa syukurillah 😂. 

Intinya tidak ada masalah dengan pendengaran Zayd dan hasilnya akan mereka submit secara sistem ke MCHC. Mengapa Zayd tidak merespon tepuk tangan dari belakang pure karena memang Zayd tidak tertarik. Sang audiologist mengibaratkan jika ada orang yang datang ke rumah memencet bel sedangkan kita sedang di dalam kamar mandi dan kita tidak mendengar, bukan berarti ada gangguan dengan pendengaran kita, tapi memang kita sedang fokus melakukan hal lain (tidak interest atau aware ada orang memencet bel) sehingga kita gak respon. Kemudian audiologist nya bilang kalau ayah ibunya Zayd tidak perlu khawatir. Above all, alhamdulillah lega sekali dengan hasil tes nya dan insya Allah dua minggu lagi kami kembali ke rumah sakit untuk mendengarkan penjelasan dari dokter mengenai hasil test ini.

***

Dari pengalaman ini, aku tiga hal yang aku highlight.

  1. Gak usah takut untuk periksa kesehatan. Jika memang ada apa-apa, setidaknya kita sudah tahu dan bisa ditangani dengan cepat dan tepat. Ya..walaupun ibuknya Zayd ini tipe yang takut disuruh periksa ini itu. Apalagi kalau fasilitas kesehatan gratis, atau ada insurance, dimanfaatkan.
  2. Pemerintah HK sangat concern dalam hal kesehatan. Kalau ada yang gak beres, pasti terus dikejar sampai benar-benar beres atau sembuh. Bahkan, di HK, departemen kesehatannya langsung terjun turun tangan menanyakan perekembangan jika seseorang sedang sakit.
  3. Mengingat proses bolak balik RS ini, bikin aku sadar kalau sayangnya orang tua ke anak itu uncountable. Apapun dilakukan untuk kebaikan anak ya hihi. Di tengah proses ini, aku jadi inget kedua orang tuaku dan para orang tua di luar sana. Jadi guysss/ kamu kamu kamu para anak (aku termasuk di dalamnya), sayangi orang tua kita yaaa. 

--

Gitu deh cerita tentang proses Hearing Test nya Zayd. InsyaAllah bulan depan kami akan sekali lagi  ke Rumah Sakit untuk bertemu dokter mendengarkan secara deskriptif mengenai hasil testnya.


Semoga bermanfaat!
Love,
Puput