Assalammualaikum..
Sudah hampir dua minggu ga tengok-tengok blog ini rupanya. Gak berasaaa.. hari berlalu cepat sekali. Perasaan baru kemarin ketemu weekend, besok udah mau weekend lagi aja. Selain itu, jadwal ngeblog akhir-akhir ini harus digeser-geser sedikit karena....(isi sendiri :p), jadi maaf kalau agak jarang update. Tapi, di hari yang cerah ini aku mau cerita seputar baju pernikahan idaman atau yang pernah diidam-idamkan dari jauh sebelum akun twitter aku diblock sama dijahyellow *eh hahaha.
Anyway, di penghujung April 2015 ini nampaknya semua mata tertuju pada pernikahan unik ala Andien dan Ippe yang diselenggarakan di salah satu hutan cantik di daerah Cibodas, Jawa Barat. Yang paling menyorot perhatianku di pernikahan ala Andien Ippe ini selain venuenya, adalah pakaian yang dikenakan saat akad nikah. Kalau boleh aku tebak, tema pakaian mereka untuk akad adalah javanese classic atau klasik jawa.
picture taken from thebridedept.com
Aku suka banget sama pemilihan warna putih gading dan warna emas yang dipakai AndienIppe. If you get closer to their outfits (nampak di banyak foto yang bertebaran di dunia maya), ada motif timbul yang membuat pakaian ini terlihat lebih hidup. I don't know why, tetapi Didiet Maulana seperti memberikan nyawa pada pakaian ini, cantikk banget. Simple yet effortless. Cantiknya detail outfit ini dipermanis dengan aksesoris berwarna emas yang dipakai AndienIppe yang konon katanya didapatkan di Solo yang berasal dari tahun 1800 dan 1930.
Another point yang menarik perhatian aku di pernikahan AndienIppe ini adalah make up Andien yang bold tapi terlihat ringan. Aku suka banget warna lipstiknya! Selain itu, di adat Jawa entah itu Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, Yogya atau adat jawa pada umumnya, kalau teman-teman perhatikan biasanya pengantin putri akan mengenakan paes : yaitu, lekukan-lekukan berwarna hitam di dahi yang ternyata memiliki makna kedewasaan bagi wanita (baru tau nih). Nah, di pernikahan AndienIppe ini, Andien tidak memakai paes tersebut dan entah kenapa, akau malah lebih suka dengan riasan Andien ini, lebih sederhana dan anggun tanpa paes.
Ngomong-ngomong soal pengantin, pasti teman-teman sedari kecil punya konsep pengantin sendiri. Maksudnya, kalau gak "begini" namanya bukan manten. Entah yang namanya manten itu harus pakai paes kah, harus pakai suntiang kah, harus pakai baju putih ala princess kah dan lain-lain. Sedari kecil aku sering ikut orang tua aku hadir di acara pernikahan. Kebetulan aku asli Madura which is pengantinnya mostly menggunakan pakaian berbahan beluduru, riasan dengan paes solo dan model hair style seperti kipas di depan dengan konde/ sanggul berbentuk mirip bulat di belakang kepala. Nggak ketinggalan hiasan melati yang menghiasi sanggul dan melati juntai di sisi kanan sampai di bawah pinggang.
Seiring berjalannya waktu dan semakin besar diriku, makin banyak pula modifikasi riasan pengantin jawa ini. Pengantin ala jawa ga selalu menggunakan pakaian berbahan beludru, tapi sudah mulai dimix dengan kebaya nasional yang gak kalah cantiknya. Sampai akhirnya aku hadir di acara pernikahan temanku, Lala, yang mengusung kembali konsep tradisional jawa. Jadi berasa flashback ke masa kecil.
photo from Mrs. Larasati - Kebaya beludru by Anne Avantie
Sebelum hari H tiba, aku cukup sering ketemu Lala yang waktu itu lagi galak-galaknya terkena efek bridezilla :p. Dia sempet cerita kalau nanti konsep pernikahannya akan ngejawani banget mengingat keluarganya masih memegang teguh kebudayaan tersebut. Untuk baju, ga nanggung-nanggung. Doi buat baju beludru hitam ala manten jawa ini di pesohor Anne Avantie. Alhamdulillah yaaa.. hahaha. Tapi memang hasilnya lebih bagus sih, terlihat dari warnanya yang mentereng, lebih segar dan lebih hidup.
Balik lagi ke konsep manten ala Puput kecil. Berhubung alhamdulillah sekarang sudah pakai jilbab, berarti akan susah dong untuk punya model hair/ jilbab style seperti manten jawa itu? masalahnya menurut aku, walaupun ditutup bagaimanapun juga, bentuk style sanggul manten jawa itu menyerupai rambut dan beberapa kali lihat referensi, aku lihat belum ada yang berhasil benar-benar tertutup rapat leher dan telinganya. huhu sayang sebenernya. Tapi tunggu dulu! Seiring berjalannya waktu, bertemu banyak orang, membaca referensi dan durasi hadir ke pernikahan teman-teman sepermainan yang makin sering, konsep manten jadi berubah. Seperti apakah itu?
Tunggu dipost selanjutnya yaa..
Jumah mubarak semuanya
Salam,
Puput Utami.
#PutrIndraWedding