Wedding Outfit Idea Part III - Here We Come, Sumateranese Bride

May 24, 2015


Palembang - Taken from Lemotionphoto.com

Selain terkesan dengan baju pernikahan adat jawa dan gaun muslimah, aku suka banget melihat dekorasi, adat, warna dan busana pernikahan daerah Sumatera, plus Melayu (akan dibahas di post selanjutnya ya). Pasalnya, dari kecil aku sering banget dengerin lagu-lagu Melayu, khususnya Siti Nurhaliza yang nuansa melayu nya kena banget. Mungkin berawal dari sanalah, semua yang ber-aroma melayu jadi bagus banget buat aku. Sampai suatu hari, aku menghadiri pesta pernikahan yang bertema pernikahan ala Minang. Kesan pertama melihat suasana pernikahan Minang ini adalah "semarak nan meriah": dekorasi yang dipenuhi dengan warna-warna terang, busana pengantin yang juga meriah, prosesi dan tata cara pernikahannya, dan yang sangat eye catching adalah suntiang yang dipakai oleh pengantin wanita yang konon katanya berat banget!

Ternyata yang meriah gak hanya Minang saja. Beberapa tahun yang lalu, pasca kunjungan aku ke Palembang, aku jadi punya banyak teman-teman dari Palembang. Kemudian mendengar mereka bercakap bahasa Palembang aku jadi tertarik untuk belajar bahasa dan kebudayaan Sumatera Selatan. Biasalah, kalau sudah tertarik oleh satu hal, gak afdol rasanya kalau gak dikepoin semua, termasuk adat dan pakaian pernikahannya. Ternyata gak kalah cantik dengan busana adat Minang. Cindo niaan masya Allah! Oiya, saat belajar bahasa Palembang langsung dengan nativenya, aku diperdengarkan lagu khas Palembang yang katanya sering diputar jika ada acara pernikahan! Pas pertama kali dengar, ihh Melayu bangetttt.. aku jadi suka deh hahaha. Dari situ sering aku putar sampai akhirnya jadi hafal deh sekarang. Ayo tebak, lagu apa ya kira-kira?...hehe

Selain itu, kebetulan beberapa teman-teman dari Hijabers Community menyelenggarakan pernikahan dengan mengusung adat Sumatera seperti Minang, Aceh, Bengkulu dan Palembang. Nah dari situ juga aku jadi tahu, kalau ternyata yang meriah gak cuma Minang, tapi daerah-daerah Sumatera bagian lainnya pun demikian. Hanya saja, suntiang yang dipakai di daerah lain nampaknya tidak sebesar dan seberat yang dipakai oleh pengantin Padang. Selain itu, nampaknya riasan pengantin Sumatera ini lebih hijab-able  dibandingkan dengan riasan pengantin Jawa. Seru ya...


Aceh - Taken from hijab-scarf.com
Minang - Taken from sitisstreet.blogspot.com

Ketiga foto di atas menguatkan asumsi aku bahwa memang adat Sumatera identik dengan warna warna mentereng dan ramai (cmiiw ya!). Asumsi itu semakin kuat ketika berkunjung ke Istana Maimun kemarin, warna dekorasi istana kesultanan tersebut adalah warna kuning meriah, eye catching banget. Kalau di foto pun, warna-warna cerah ini lebih hidup dibandingkan warna-warna soft lainnya dan biasanya sih, lebih puas ngeliat fotonya hihi. Positifnya, baju pernikahan ala Sumatera ini mau dibuat sesimple apapun, tetap terlihat semarak nan meriah. Sehingga, sama dengan adat pernikahan Jawa yang "terasa belum pengantin" kalau tidak sesuai dengan pakemnya, kalau di Sumatera, bukan pesta pernikahan Sumatera jika tidak ada suntiang dan warna-warna meriahnya.

Setuju?
Have a nice weekend everyone!

Salam, Puput utami.