Museum Komodo - Taman Mini Indonesia Indah

December 21, 2023




Sepertinya aku sudah terlalu memandang sebelah mata dengan kondisi museum di Indonesia hehe 😓. Pasalnya, mungkin pengalaman study tour masa sekolah masih banget melekat di dalam ingatan. Dulu kan kalau study tour ga jauh-jauh dari Museum, Kebun Raya Bogor, Istana Negara, Lubang Buaya, Monas, atau ya anjungan-anjungan yang ada di TMII. Kondisinya, ya standar aja, terutama museum ya. Sedangkan kalau berkunjung ke Istana Bogor hal hal yang bisa kita lihat adalah hal-hal yang beraroma kemegahan, bersih dan yang pasti terawat.

Dilalah suami tuh seneng banget hal-hal yang berbau sejarah dan hobi lah keluar masuk museum. Pada saat pandemi pernah iseng masuk ke Museum A.H. Nasution di daerah Menteng - Jakarta. Sungguh, akupun tak ada excited-excitednya (kecuali cerita sejarahnya ya, karna aku juga suka dengan sejarah) karena masuk ke museum itu rasanya creepy. Apalagi di sana ada patung-patung yang berukuran hampir sama dengan manusia, yang positioning nya mengagetkan. 

Singkat cerita, museum AH Nasution itu sendiri adalah rumah Jendral A.H. Nasution dimana beliau ditangkap oleh pihak Pe Ka I dan anaknya yang bernama Ade Irma juga menjadi korban. Karena ukuran patungnya yang sama seperti manusia yah, kita dibuat terkaget-kaget waktu masuk ke ruangan di rumah tersebut. Intinya gak betah lah, pengen cepet-cepet pulang.

---

Oke, akhirnya kami ke TMII dalam rangka family gathering (famgath) sekolah si adek. Dilalah di sebelah venue famgath tersebut ada Museum Komodo yang aku pribadi gak tertarik masuk ke museum tersebut hahahah.  Waktu itu niatnya mau pulang tapi ga dapet-dapet kendaraan wara wiri menuju lokasi tempat parkir, akhirnya suami ngide nih jalan kaki menuju parkiran di tengah terik matahari yang dahsyatnya subhanallah. Eh, di depan Museum Komodo ada ular yang sengaja dipamerkan oleh pihak museum. Akhirnya yaudah daripada panas-panasan, kami masuk ke Museum Komodo tersebut.

Untuk masuk museum kami harus membeli tiket masing-masing Rp 50.000,- dan akan ada extra biaya jika pengunjung ingin memberikan makan hewan yang ada di dalam Museum Komodo. First impression  sih males masuk museumnya ya hahaha 😆 (shombong banget gueeh -_-) ternyata begitu melihat lebih dekat dan berada di lobby museumnya tuh malah bagus, bersih seolah tak berdebu, jauh dari lapuk seperti yang dibayangkan sebelumnya. 

Kemudian masuk lah kami ke dalam Museum Komodo disambut dengan udara dingin dari AC (surga banget dapet AC di tengah panasnya sinar mentari tuh ya Allah). Begitu melihat di dalam museum, MASYA ALLAH... di dalamnya kayak hutan, tapi bukan sembarang hutan, ini definisi hutan yang terawat 😭 keren banget, banget, banget. Hewan-hewannya bersih, terawat, apik, segar, beneran kayak lagi jalan di hutan liar tapi hutannya safe. Rasanya tiap jenis hewan tuh pengen aku fotoin semua, tapi kan jadinya gak menikmati museum nya ya kalau foto foto terus hehe. 

Anak-anak juga puas banget bisa lihat hewan-hewan dari dekat dan alhamdulillah mereka seneng banget melihat beragam hewan vetebrata dan reptil di Museum Komodo. Setelah puas melihat koleksi hewan dengan habitatnya di sisi bagian dalam museum, kami juga mengelilingi bagian luar museum untuk melihat koleksi hewan seperti buaya, komodo dan sebagainya. 

Sampailah di sesi terakhir yaitu memberi makan kura-kura. Kegiatan memberi makan ini opsional ya, karena ada tambahan biaya lagi sekitar Rp 10.000,- untuk 1 orang. Nanti kita dikasi mangkok gitu isinya timun dibagi empat 😂jadi pengen beli timun di abang sayur 10.000 udah dapet sebungkus isi 6 or 7 ga sih hahaha. Alhamdulillaah anak-anak senang, ayah juga senang, ibu pun senang walaupun udah letoy karena begitu keluar museum lihat matahari di TMII berasa ada banyak mataharinya. 

--

Konon, aku dapet informasi kalau tMII saat ini dikelola oleh 2 pihak, negara dan swasta. Makanya sekarang TMII tuh lebih hidup, lebih bersih, tertata, rapi dan mobil non listrik tidak boleh masuk ke kawasan TMII. Jadi pengunjung jika ingin pergi dari satu anjungan ke anjungan lain harus menggunakan kendaraan bernama Wara Wiri yang seringnya penuh terus. Nah, museum komodo ini berdasarkan informasi yang aku dapatkan dari staff nya di sana, di kelola oleh swasta, dimana koleksi hewannya ini milik 2 orang, aku lupa namanya siapa, tapi yang jelas salah satu ownernya adalah Irfan Hakim. whoaaah.. keren banget.

Jadi penasaran ke TMII gak nih?


love, Puput