Bersyukur

January 22, 2017




Alhamdulillah sudah masuk bulan ke-5 aku jadi Ibu pumping dan menyusui. Di satu sisi, ribet dan susah. Di sisi lain, seneng kalau lihat perkembangan Anak sekarang ini. Kalau ditanya ASIku banyak, ASI ku cukup lah untuk anakku. Banyak sedikitnya relatif ya kan, tergantung kebutuhan masing-masing anak. Tapi mengenai banyak dan sedikit ini sempet bikin aku kepikiran dan down di awal-awal aku mulai menyetok ASIP. Gimana enggak, kalau lihat #ASIP di instagram pasti isinya foto-foto freezer yang penuh dengan ASIP. Mending satu freezer yaa yang penuh. Ini lebih dari dua, tiga. Sedangkan aku sendiri dapet 50ml itu susah payah luar biasa.

Sampai suatu saat, aku mulai masuk kantor dan gabung di Klub Mama Mama Pumping di kantor. Dikit sih, cuma ada 5 orang sama aku. 4 orang selain aku ini punya pandangan yang berbeda dengan pemberian ASIP. Ada mbak A yang sudah berhasil full ASI selama 1,5 tahun (dengan hasil pumping yang melimpah tiap sesi nya), mbak B yang bisa kasih full ASI 6 bulan dan setelah itu dicampur sufor, ada mbak C yang sudah campur sufor dari anaknya lahir, dan ada mbak D yang berhasil memberikan ASI selama satu tahun walaupun menurut pengakuannya hasil pumpingnya sedikit, dia bisa memberikan ASI full.



Seperti biasa, tiap akhir sesi pumping pasti bakal nanya "dapet berapa ml hari ini?". Nah, pernah aku ditanya oleh mbak D yang emang jarang pumping bareng karena pekerjaan yang menuntut dia kerja dari luar dan melihat aku bawa-bawa cooler bag ke sana ke mari. "dapet berapa Neng?". Otomatis ku jawab "Alhamdulillah segini mili, mbak"

Mbak D : "Dapet berapa, Neng?"
Puput     : "Alhamdulillah dapet segini mili, mbak"
Mbak D : "Wuih, mayan ya"
Puput     : "Ini 3x pumping kok, Mbak. Kalo di IG kan sekali pumping lebih dari segini"
Mbak D : "Heh, liat itu ke bawah, jangan ke atas"


***

Seminggu terakhir, Zayd jadi susah minum ASIP dan tidur siang. Sampai pernah satu hari aku harus terpaksa pulang cepat karena dia sama sekali gak mau minum dari aku berangkat ke kantor. Begitu lihat aku udah di rumah, dia senangnya bukan kepalang. Senyam senyum terus dan gak jadi lemes begitu posisiku udah siap mau menyusui dia. Senangnya bukan main ketika tahu ada makhluk kecil yang butuh aku bangett.. ya Allah, alhamdulilah.

Besokannya, mulai ke kantor lagi dengan harapan Zayd mau minum ASIP. Waktu aku telfon dan tanya kondisi Zayd, alhamdulillah sudah mau minum ASIP banyak. Bahkan kali ini 2x lebih banyak dari hari sebelumnya di jam yang sama. Seketika hariku seharian jadi berbunga-bunga.

Buka WA, ketik chat

Abang : "Zayd gimana? Sayang jadi meeting di luar?"
Puput : "Gak jadi meeting, Cin. Abang Zayd Alhamdulillah mau minummm. Ibu lagi bahagia nih Alhamdulillah"
Abang : "Alhamdulillah.. apa yang membuat mu bahagia wahai istriku ?"
Puput  : "Bahagia karena Zayd mau minum dan ga jadi meeting hahaha"
Abang : "hahahaha, ternyata bahagia itu sederhana ya, Cin"
Puput  : "Iya lah, Cin. kan harus banyak2 bersyukur"
Abang : "Iya Sayang, banyak yang harus disyukuri #Azeggg. Jadi pengen salto gitu ya rasanya?"
.
.
dan seterusnya.

***
A : "Gue lagi jauh nih. Baperan banget akhir-akhir ini"
B : "Jauh kenapa? "
A : "Ya abis lingkungan gue begitu juga, duniawi banget.. maksiat semua hahaha #bangga"
B : "Kalau itu mah jangan nyalahin lingkungannya, ya lo nya"
A : "Kok gitu? Keluarga gue agamis,  tapi karena lingkungan gue begini jadinya gue keikut begini"
B : "Ya keluarga lo agamis, lingkungan lo begitu, tapi lo membiarkan diri lo untuk ikut ke lingkungan lo yang begitu. That's all about your choice. Kalau lo mau deket sama Allah ya lo bisa aja. Kalo lo mau jauh sama Allah ya bisa juga. Tapi inget setiap mau memilih sesuatu dalam hidup lo, lo harus flashback, banyak hal yang harus lo syukuri"
A : "hmm..."

***

Ada paragraf yang menurutku ngena banget waktu aku baca buku "Open Your Mind" yang ditulis oleh blogger cantik, Indah Riyanti Putri.

Bercerminlah dari kehidupan orang-orang di sekitarmu. Bisa jadi di saat kamu tidak bersyukur, ada orang yang tak jauh darimu justru lebih bersyukur dengan keadaannya yang tidak lebih baik darimu. Bercerminlah dari kehidupa orang di sekitarmu. Maka kamu akan menyadari bahwa banyak hal yang seharusnya kamu syukuri. Menyadari bahwa hidupmu jauh lebih indah dari yang kamu duga. (Open Your Mind - hal. 47)

Indeed. Hidup itu pada dasarnya bagaimana kita bersyukur. Jika kita bersyukur, hati kita akan ikhlas dan insyaAllah, Allah akan memberikan "jalan" kepada kita selapang-lapangnya. Hati jadi enteng dan pastinya jika kita bersyukur, Allah akan memberikan nikmat yang lebih. Ingat, jangan melulu lihat ke atas. Sesekali lihat ke bawah. Dan jika kita melihat rumput tetangga yang lebih hijau, bersyukurlah karena Allah SWT telah memberikan banyak hal kepada kita; rizqi kesehatan lahir dan batin, rizqi ilmu dan tentu saja rizqi hati yang tak henti-hentinya berusaha untuk selalu bersyukur."

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS Ar Rahman: 13)

Love,
Puput Utami