Assalammu'alaikum..
Melanjutkan cerita hari ke-3 di Macau, kali ini pihak MGTO memberikan kami waktu luang sampai siang hari untuk mengeksplor Macau (sekitar hotel) sendiri. Tepat pukul 12.45 kami dijemput di lobby hotel untuk melanjutkan perjalanan makan siang di Grand Emperor Hotel yang sebagian saham hotel ini dimiliki oleh paman Jackie Chan.
Sampai di Grand Emperor Hotel kami disambut dengan dua orang penjaga yang memakai kostum prajurit Inggris lengkap dengan topi berbulunya. Dilihat dari konsep arsitektur bangunannya, Grand Emperor ini sangat kental dengan nuansa Inggris. Selain itu, di depan Hotel ini juga 'dipajang' dua buah kereta kuda kencana yang (katanya) seperti yang dimiliki ratu Inggris.
Nampaknya, paman Jackie Chan ini sudah kelebihan uang pemirsa. Begitu masuk ke lobby hotel, kami disambut dengan 88 batang emas yang ditanam di lantai lobby tersebut. Berat masing-masing batang emas ini adalah 1 kilogram saja. Otomatis teman-teman blogger langsung mengeluarkan kameranya dan membidik batang emas yang berkilauan di lobby lantai ini.
salah satu makanan yang disajikan di Grand Emperor Hotel ini adalah dim sum. Tempting! jadi pengen makan dimsum bamboo hiks |
Setelah makan siang masakan mix Eropa-Macau, kami diajak ke Hard Rock Hotel yang di dalamnya terdapat SOHO, salah satu pusat perbelanjaan, entertainment, food terkemuka di Macau. Sampai di Hard Rock, kami disambut oleh Ms. Carmen, public relation manager SOHO dan Ms. Carmen mengajak kami keliling dan inspeksi keliling hotel ini
Kemudian Ms. Carmen memandu kami untuk menyaksikan pertunjukan Dragon's Treasure (yang bisa dilihat di sini). Pertunjukan 3 dimensi ini menggunakan teknologi yang sangat canggih dan spektakuler. Tapi sayang, nontonnya pegel. Karena kami harus lihat ke atas dan samping kanan kiri mengikuti arah Naga nya. Harga tiket untuk bisa menyaksikan pertunjukan ini adalah 50 MOP.
Setelah Dragon's Treasure, kami menyaksikan pertunjukan House of Dancing Water. Pertunjukan 1,5 jam ini berhasil bikin melek mata. Gimana enggak, ketika pertunjukan belum di mulai stage di depan mata kami adalah kolam besar yang berisi air. 5 menit pertunjukan dimulai, tiba-tiba keluar kapal besar dari bawah kolam itu dan beberapa menit kemudian kami dikejutkan lagi dengan berubahnya kolam air tersebut menjadi daratan kering. whatta spectacular show!
Setelah puas menyaksikan pertunjukan Dragon Treasure dan House of Dancing Water, kami diarahkan untuk santap malam di restoran bercita rasa Portugis dan Macau, Festiva, di Galaxy Hotel. Selain makanan-makanannya, yang menarik di restoran ini semua pelayan perempuan memakai baju ala Portugis. cubanet! (red: lucu banget :p)
Selesai makan, kami menuju lobby Galaxy Hotel untuk kembali ke hotel kami menginap. Tapi sebelum sampai ke lobby luar, lagi-lagi kami disajikan pertunjukan "Fortune Diamond Show". Jadi, di tengah lobby hotel ini ada kolam yang cukup besar dan dari bawah kolam ini akan muncul Diamond raksasa yang berubah warna selama beberapa detik.
Fortune Diamond Show - Galaxy Hotel Macau (Source : Sofi ) |
Seraya menunggu bus jemputan datang, rasanya kurang lengkap pergi ke suatu negara tapi belum nyobain naik angkutan umum huehehe. Jadi, saya dan ketiga teman blogger yang lain ijin kepada guide kami untuk jalan-jalan dulu ke Senado dengan menumpang shuttle dari Galaxy ke tempat tujuan. GRATIS pemirsah! dan kerennya lagi di setiap shuttle bus ada wi-fi nya. wohooo alhamdulillah
Ngomong-ngomong soal WiFi, selama di Macau saya cukup tidak kesusahan mendapatkan koneksi WiFi. Di setiap tempat, mall, resto, belokan, lorong, toilet, kamar, bus, hampir semuanya menyediakan WiFi. Kecuali di jalanan. Sebenarnya begitu sampai di Macau, pemerintah Macau sudah menyediakan WiFi gratis yaitu "Wigo", jadi walau dijalanan pun sebenarnya tetap ada WiFi nya. Hanya, WiFi yang disediakan pemerintah Macau atau di beberapa mall jaringannya kurang maksimal. Yaa wajar aja sih.. wong dipakai sama banyak orang.
Kemudian kami lanjut ke Senado...
sistem parkir meter sudah ada di Macau :D |
suasana sekitar Senado menuju Ruins of St Paul di malam hari |
Pulangnya, karena sudah tidak ada shuttle yang beroperasi, kami naik bus umum. Semacam bus 43 arah cawang-priuk, tapi bus ini ga punya kenek. Begitu masuk, penumpang langsung memasukkan uang sejumlah tarif yang sudah ditentukan. Oiya, tidak di sembarang tempat kita bisa memberhentikan bus ini. Sudah ada halte khususnya dan tourist-able banget. Jadi jangan khawatir kesasar karena di setiap halte ada papan penunjuk arahnya.
Bus berhenti di halte tidak jauh dari City of Dreams. Sebenarnya salah halte sih, tapi gapapa jalan dikit lah, lagi pula tidak terlalu jauh untuk sampai ke hotel kami. Hari itu berakhir di depan terowongan indah di City of Dreams, menikmati malam terakhir kami di Macau. Setelah merasa cukup kena angin semeriwing, akhirnya kami kembali ke tempat peraduan masing-masing.
Puput Utami.
Puput Utami.