Alhamdulillahirabbilalamin, akhirnya sampai juga di tanah haram. Tanah yang menjadi tujuan seluruh umat muslim di Dunia. Sebelumnya, kami mengambil miqat untuk Umrah di masjid Bir Ali. Setelah shalat ihram 2 rakaat dan niat ihram kami berangkat ke kota Makkah sambil bertalbiah. Ada beberapa hal yang tidak boleh kita lakukan ketika sedang ber-ihram seperti tidak boleh menggunting kuku, mencukur rambut, memakai harum-haruman, memakai pakaian yang berjait bagi laki-laki, menutup wajah bagi wanita, meminang/khitbah, melakukan akad nikah, membunuh binatang dan larangan-larangan yang membatalkan ihram lainnya. Sekitar pukul 9 malam kami sampai di Safwah Royal Orchid yang lokasinya tidak jauh atau sekitar 100 meter dari halaman masjidil haram.
Setelah istirahat sejenak, berwudhu dan makan malam, kami menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah dan alhamdulillah prosesi tersebut selesai pukul 12 malam. Rasanya melihat Ka'bah..mashaAllah, maha besar Allah... Ka'bah yang menjadi kiblat arah shalat seluruh umat muslim di Dunia kini ada di depan mata...yak, air mata ga bisa di tahan untuk ga nangis. Pokoknya selama di kota suci itu kerjanya nangis, inget dosa, minta ampun, maunya ibadah terus, berdoa, berkah banget pokoknya. Oiya, Saat ini makkah dan madinah sangat ramai dikunjungi oleh jamaah umat muslim dari seluruh penjuru dunia. Kalau kata mama papa atau orang-orang yang sudah pernah naik haji, crowded nya tidak jauh berbeda dengan saat musim haji. Apalagi sekarang kuota haji untuk Indonesia dikurangi sehingga antriannya pun bisa sampai 10 - 20 tahun. Jadi, kebanyakan orang memilih alternatif umrah terlebih dahulu untuk pergi ke tanah suci sebelum melaksanakan rukun islam yang ke-5, Naik haji.
Menjadi tamu Allah di tanah suci berarti siap-siap, kita, sebagai tamu Allah, akan menerima pelayanan dari Allah melalui segala berkah Nya. Apa yang ada dan terjadi di sana diterima dan dijalani saja, perbanyak istighfar, dzikir, banyak-banyaklah menyebut nama Allah. Kadang kita manusia suka protes kenapa begini kenapa begitu jika sesuatu terjadi tidak sesuai dengan keinginan atau rencana kita, nah di kota-kota suci tersebut kita belajar sabar dan sadar. Kenapa begitu? karena terkadang apa yang sering kita lakukan di tanah air secara tidak disadari tampak ketika kita berada di kota suci tersebut. Itulah kenapa kita harus terus sabar dan sadar. Sekiranya ada yang tidak sesuai cepat-cepat beristighfar, kembalikan lagi kepada Allah, Allah tahu yang terbaik bagi kita.