Berbeda dengan konsep akad nikah yang serba putih, untuk di acara resepsi kami mengusung konsep semi tradisional. Mengapa semi tradisional? yang mau tahu jawabannya baca terus pupututami.com yaa :p hihi. Anyway, di post kali ini aku akan membahas seputar penata rias, wardrobe dan alasan kenapa aku pilih vendor dan wardrobe tersebut. Nah, buat teman-teman yang sudah bertanya baik via email atau media sosial, jawabannya insyaAllah ada di post ini ya.
Wedding Highlight
Make Up & Wardrobe
Setelah fix dengan rencana dan konsep akad nikah, selanjutnya aku, abang dan keluarga mulai mendiskusikan untuk acara selanjutnya, yaitu resepsi. Awalnya, aku pribadi gak mau ribet, pengennya yaudah pakai kebaya nasional saja dengan CPP memakai pakaian demang dengan warna yang senada. Usulku alhamduillah diterima oleh keluarga dan si abang yang emang pada dasarnya ngikut aja kemana arah ideku pergi *judulnya: pasrah mau diapain aja :p*.
Sehari setelah diskusi tersebut, kami langsung pergi ke salah satu sanggar yang cukup hits di dunia pernikahan. Oiya, sebelumnya aku sudah browsing sana-sini terlebih dahulu untuk mencari referensi make up artist, bridal, sanggar, dan lain-lainnya. Dan dari hasil pencarian tersebut akhirnya pilihan jatuh ke salah dua sanggar yang emang aku udah jatuh cinta banget sama hasil make up dan styling jilbabnya. Tapi sayang, sanggar L sudah full boked dan setelah itu segeralah aku bergerak menghubungi sanggar yang satunya lagi. Sanggar itu tak lain dan tak bukan adalah Sanggar Miarosa (IG: @sanggarmiarosa). Dilalah, saat aku sudah setengah jalan dengan Miarosa, si sanggar L telfon dan bilang di tanggal pernikahan ku ternyata masih ada slot. Walaupun tawarannya menggiurkan, tapi tetap aku pilih Miarosa.
Dengan konsep dan ancang-ancang yang sudah matang di kepala, kami (aku, mama dan tantenya si abang) masuk ke sanggar Miarosa. Ketika masuk, langsung disambut dengan kebaya hitam beludru jawa yang masyaAllah bagusnya bikin ngiler. Seketika konsep yang sudah matang tadi langsung buyarrr karena melihat kebaya beludru hitam tradisional Jawa tersebut. Akhirnya, dalam hitungan sepersekian detik, konsep pernikahan berubah jadi konsep pernikahan tradisional Jawa.
Lalu, siapa yang orang Jawa? jawabannya.. gak ada! Abang dari pulau Sumatera sedangkan aku pulau Madura, asli, tok tok. Jadi gak ada titisan orang jawanya. Tapi kalau dirunut dan diinget-inget, di Madura sering dan banyak juga pengantin yang pakai baju beludru hitam jawa. Jadi... yaa gapapa lah yaa.. hehehe.
Setelah menjatuhkan pilihan untuk menyewa baju beludru hitam Jawa ini, langkah selanjutnya adalah survey hasil "coretan" tangan make up artist di sanggar miarosa. Ada 3 make up artist yang diklaim oleh marketing Miarosa bahwa ketiga nya gak diragukan lagi kualitasnya. Alhamdulillah.. waktu lihat hasil make up nya juga cocok. Karena ketiganya memang bagus-bagus, akhirnya tang-ting-tung jatuhlah pilihan kepada mba Anis yang nantinya akan bertanggung jawab mempercantik diriku di hari pernikahanku nanti. Sukaa sekali dimake-up sama mba Anis, apalagi di bagian mata. Alhamdulillah, Semua request ku di awal sebelum mulai make up, seperti jangan mencukur alis, sangat diindahkan oleh beliau.
Untuk jilbab styling, seperti yang pernah aku bahas di sini, aku memilih untuk tidak menggunakan paes, seperti yang dipakai oleh pengantin Jawa pada umumnya, walaupun tersedia juga modifikasi paes untuk wanita berjilbab. Masalahnya, walaupun sasak dibagian depan bisa diganti dengan material lain, tapi tetap bentuk nya menyerupai rambut sehingga terlihat seperti tidak berhijab. Maka dari itu, paes dan sanggul jawa aku ganti dengan styling jilbab nasional.
Javanese Bride Styling Hijab
Untuk jilbab, karena bajunya juga sudah heboh dan WAH! aku pilih styling hijab yang super sederhana tapi tetap kelihatan anggun dan dibuat sedemikian rupa agar kesan tradisional jawanya tetap dapat. Agar terlihat lebih manis, aku tambahkan veil yang dibuat sendiri dengan bahan tile berwarna emas dan aplikasi berwarna hitam dan gold. Nah, untungnya mba Anis selaku make up artis dan jilbab stylist ini gak pasif, jadi saat hijab tyling dia banyak kasih masukan agar penampilan di hari itu ga menoton dan hasilnya maksimal. And here is the result:
Most Fav! |
Tampak belakang |
Make up : Sanggar Miarosa | Wardrobe and attire : Sanggar Miarosa | Score : 90/100
Nah, sudah terjawab ya di post kali ini tentang make up dan wardrobe nya. Untuk make up dan wardrobe aku memakai vendor Sanggar Miarosa. Kebetulan pakaian beludru jawa yang aku pakai ini baru selesai diproduksi dan aku jadi orang pertama yang memakai baju terbaru dari Miarosa ini hehe alhamdulillaaah. Jadi untuk teman-teman yang berencana memakai pakaian tradisional Jawa dan ingin tidak memakai paes, semoga post ini bisa jadi referensi dan inspirasi yaa.
Salam,
Puput Utami