Saat sesi buka puasa beberapa hari yang lalu, aku, suami dan orang tuaku terlibat perbincangan tentang status siaga 1 di salah satu sungai di Jakarta dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi. Sampai akhirnya nyambung ke pembicaraan tentang Typhoon. Kemudian aku berfikir, pernah ga ya aku tulis pengalaman ada di tengah badai Typhoon di blog? kayaknya belum. hehe makanya sekarang aku mau ceritain :p
Seumur hidup (sampai akhirnya ngalamin sendiri di tahun 2017) aku belum pernah tahu bagaimana typhoon/ angin topan/ taifun di dunia nyata. Pernah lihat di tv aja sih, di berita-berita gitu. Kesannya ya pasti serem, naudzubillahimindzalik. Singkat cerita, Juli 2017 pindah ke Hong Kong dan kalau gak salah di bulan Agustus ada peringatan Typhoon dari pemerintah Hong Kong.
Oke, jadi begini...
Di Hong Kong ada aplikasi "MyObservatory"/ "Hong Kong Observatory (HKO)" yang isinya prediksi cuaca. Aku rasa semua rakyat Hong Kong punya aplikasi ini di smartphone nya. Jadi, aplikasi ini jadi salah satu acuan masyarakat Hong Kong untuk beraktivitas di hari tersebut. Jadi kalau prediksi hari ini hujan, pasti orang-orang akan bawa payung kemana-mana. Begitu sebaliknya jika prediksi hari ini panas berarti bisa nih kita jalan jalan ke pantai dan begitu seterusnya. Aplikasi ini pun di update secara berkala dan prediksinya sangat akurat. Ntap deh.. kita pun awal-awal tinggal di HK jadi norak dibuatnya hehe. Sinyal Typhoon ini pun ada beragam, dari T1, T3, T7, T9, T10. Lengkapnya bisa di sini.
Oiya, selain itu, melalui aplikasi HKO kita juga bisa lihat prediksi datangnya typhoon itu dari mana dan menuju lokasi mana. Apakah Hong Kong dilewati jalur typhoon tersebut, atau cuma kena anginnya aja, atau bagaimana, bisa kita pantau.
Sampai tiba-tiba ada notifikasi T3 di aplikasi HKO yang berarti ada sinyal Typhoon level 3 di Hong Kong. Sinyal T1-T3 terhitung masih bisa beraktivitas di luar rumah, seperti ke pasar, ke kantor, bahkan sekolah pun masih bisa. Tapi untuk sinyal T3 ini sekolah level playgorup - TK diliburkan, jika sinyal tersebut belum berubah (jadi level 1) pada pukul 7 pagi. Begitu juga dengan sekolah siang, kalau jam 7-9 atau 12-14 sinyal T3 belum turun jadi level T1, otomatis sekolah dinyatakan libur.
Hari itu, lupa tepatnya tanggal berapa dan hari apa yang jelas bangun tidur liat smartphone muncul notifikasi T3. Terus gak berubah sampai jam 6 pagi. Begitu buka jendela apartemen, ternyata bener lagi hujan tipis dengan hembusan angin yang kencang. Buru-buru deh kita tutup jendela dan periksa perlengkapan perang di dapur: ada stok makanan apa engga? 😅. Nah, karena di aplikasi HKO ada prediksi sinyal akan berubah jadi T7, buru-buru deh kita ngacir ke suparmarket terdekat nyetok buah, telor, indomi, pokoknya nyetok makanan deh ya. Karena kalau typhoon otomatis semua aktivitas di luar rumah terhenti, toko gak buka, kelar deh kalau gak ada makanan.
Kalau udah sinyal T7 nih, bapak bapak biasanya berdoa supaya sinyalnya stabil sampe lewat jam 9 pagi, karna otomatis kantor libur HAHAHAHA. Di samping itu kalau udah T7 berarti Typhoon udah mulai menggoyang wilayah kita dan ini bahaya kalau kita keluar rumah. Asli deh bener-bener bahaya. Anginnya super kenceng, bahkan pot pot bunga, galon galon aqua yang ada di balkon apartemen bisa terbang dibuatnya. Ada juga yang bikin kaca apartemen pecah saking kuatnya. Kalau kaca apartemen aja bisa pecah, bagaimana kita sebagai manusia? sinyal T1 aja rasanya kita bisa terbang dibawa angin melayang seperti layangan.😌
Udah nih ya, aku, suami dan Zayd di dalem apartemen selama T7. Eeehhh gak lama tring *bunyi notif di smartphone* sinyalnya berubah jadi T10. Subahanallah.. udahlah kita ada di lantai 35, kanan kiri gelap, gak bisa liat apa-apa, persis seperti malam hari. Hujan deras, pintu kaca berdecit bunyi, pintu unit apartemen kami seperti digedor-gedor orang. Gak bisa apa-apa cuma pasrah aja kepada Allah. Suami sambil Adzan saking kerasnya angin Typhoon Hato waktu itu. Aku dan Zayd berlindung di tengah lorong unit kami karena ngeri kalau sampai kaca pecah.
Kurang lebih 2 jam* Typhoon Hato ini lewat di Hong Kong. Cek grup whatsapp ibu-ibu Indonesia Hong Kong, waduh ternyata banyak laporan ada yang sampai banjir, ada kursi terbang, bahkan sempat lihat kain bermotif batik jawa terbang dan nyangkut di pohon, apartement porak poranda, pohon pohon tumbang, dan sebagainya. Subhanallah.
Alhamdulillah kami aman dan selamat sampai akhirnya sinyal typhoon turun kembali ke T3. Udah lega karena mas Hato sudah lewat dari Hong Kong. Tinggal sisa-sisa hujannya, sisa sisa pohon tumbangnya dan tentu saja sisa sisa pengalaman berada di tengah Typhoon. Satu hari pasca Typhoon Hato, aktivitas kembali normal. Beberapa perbaikan dan pembersihan dilakukan di jalanan, fasilitas umumyang rusak dan di beberapa bangunan, tapi alhamdulillah pemerintah dengan sigap menyelesaikan itu semua dalam hitungan hari.
---
Itu lah salah satu pengalaman berkesan selama tinggal di HK. Qodarulloh tahun berikutnya, 2018 & 2019, saat Typhoon mampir lagi ke sekitar HK kami sedang ada di Indonesia, masyaAllah. Pernah beberapa kali waktu kami di HK mengalami sinyal typhoon T3 & T7 tapi alhamdulillah aman.