Scarlett Bodycare Review

December 29, 2020



I knoooooow exactly udah banyak banget review Scarlett Bodycare di internet. Itulah kenapa aku penasaran, beli, nyobain dan akhirnya berniat untuk nulis review JUGA kayak blogger lain hahaha. Jujur dong, udah lama banget kita pengen mandi sambil menghayati. Udah lama ga kayak gitu semenjak beranak pinak 😝. Pas window shopping di shopee Scarlett Whitening, yasudah lah pasrah kita masukin semua belanjaan bodycare di keranjang (pasrah yang membahagiakan hehehe). Kemudian...checked out!

Alhamdulillah sampailah segambreng produk Scarlett Whitening dari Body Scurbnya, Shower Scrub sampai Body lotionnya di rumahku. Adududuh... begitu ada kesempatan nitipin anak-anak ke Ayahnya. langsung tancapp kesemua produknya kita cobain. Adakali yah hampir sebulanan pakai Scarlett Whitening ini. Mau tau gimana reviewnya?

Fyi, aku belinya ga cuma satu varian hahaha impulsif banget memang. Namun bagaimana yah, lagi pengen refreshing banget. Mau treatment ke salon pun sepertinya masih impossible, terlepas dari pandemi yah.. tapi bingung juga kita mau nitipin anak-anak ke siapa selama kita di salon. Jadi ya solusinya ngeborong Scarlett ini. Jadi, varian yang aku beli di Scarlet Whitening ini adalah : Body Scrub (romansa), Shower Scrub (Mango dan Pomegrante) dan yang paling banyak ku borong adalah Body Lotionnya (Charming, Romansa dan Freshy). Ketiga produk Bodycare ini (Body Scrub, Shower Scrub dan Body Lotion) mengandung Glutahione dan Vitamin E yang diklaim bisa mencerahkan, melembabkan dan menutrisi kulit. APAKAH klaim tersebut nyata adanya di kondisi kulitku?

-

Produk pertama yang aku coba adalah Body Scrub (Romansa).



Seperti nama aromanya, Romansa, aromanya harum, lebut dan segar. Buliran scrubnya halus dan gak sakit ketika diapply di permukaan kulit. Bestnya, di kulitku body scrub ini ngangkat kotoran banget. (maaf) Daki-daki sampai benar-benar rontok layaknya jika kita melakukan treatment di rumah SPA. After mathnya wangiiiii semiriwing, kinclong dan bersih masyaAllah.
 
Right after using the body scrub, setelah bilas bilas aku langsung pakai Shower Scrub

Gak tau deh ya boleh apa ga pakai scrub dua kali di waktu yang bersamaan, tapi hey kapan lagi aku bisa mandi lamaan dikit.. mumpung Ayahnya anak anak lagi WFH dan morning meetingnya belum mulai 😂. 

Di antara dua varian Shower Scrub yang aku punya, aku pilih pakai yang Mango terlebih dahulu karena tertarik dengan warnanya yang segar dan bulir scrubnya yang bikin cepet-cepet mandi buat nyobain khasiatnya hehe. Kesan pertama ketika cium wangi Shower Scrub varian Mango berasa kayak pengen diguyur air seharian, segarrrr sekali seperti warnanya. Sedangkan pada varian Pomegrante aromanya sama sama segar tapi ada wangi sweetnya. 

Seperti yang sudah aku sebutkan di paragraf sebelumnya, di dalam Shower Scrub terdapat buliran scrub yang bikin kita lebih maksimal saat membersihkan tubuh. Pakai Shower Scrub setelah Body scrub tuh rasanya double bersihnya 'plus' segernya. Entah ada berapa kata "segar" dalam postingan kali ini. Tapi itu lah yang nempel banget di aku ketika memakai produk Scarlett Bodycare ini. Daaaan... sejak pakai rangkaian Scarlett Bodycare ini rasanya kegiatan mandi lebih berfaedah hahaha.


Shower Scrub Mango dan Pomegrante


ada bulir bulir di shower scrubnya. Warna ungu varian Pomegrante (atas) dan warna kuning varian Mango (bawah)


Shower scrub favorit di varian Scarlett Bodycare. Seger yah warnanya




Body  Lotion


Khusus untuk Body Lotion aku beli agak banyakan. Kenapa? menurut beberapa review yang aku baca di blog lain, The best product of Scarlett Bodycare adalah di Body Lotionnya. Itulah kenapa aku ambil tiga varian body lotion; Charming, Romansa dan Freshy.

Sebelum lanjut ngomongin body lotion, aku mau review dikit tentang packaging dari Scarlett Bodycare ini yahh.. 


Saat aku terima paket Scarlett ini, yang aku notice pertama kali adalah pada kemasan paketnya yang dibalut dengan buble wrap. Jadi, pas nyampe semua produknya dalam kondisi aman dan alhamdulillah gak ada kerusakan sedikitpun.  Hal yang kedua yang aku notice ada pada kemasan body carenya. Untuk kemasan body scrub nya pada dasarnya memiliki kemasan yang sama dengan body scrub pada umumnya. Namun yang beda, ketika tutup kemasan body scrub ini dibuka, di sana ada cover aluminium foilnya yang melekat aman dan rapi sehingga insyaAllah tetap higienis


Untuk shower scrub dan body lotion, hadir dalam kemasan botol yang handy banget dan mudah dibawa kemana-mana. Terutama kemasan si body lotion. Karena kepalanya berbentuk pump, di leher botolnya ada teknologi lock-unlocknya. InsyaAllah selama si lock-unlocknya dipasang dengan baik, isinya ga bakal bocor. Penting banget buat aku yang punya anak kecil hihih. 


Botolnya yang handy, jadi bisa aku bawa kemana-mana. Satu botol aku letakkan di mobil.

Anyway,

Body Lotion itu entah kenapa penting banget buatku, meskipun pakainya keseringan lupa hehe. Setidaknya, jika kondisi kulit kita lembab, ngaruh  banget ke mood seharian. Nah, pas ketemu Scarlett Body Lotion ternyata nge-boost mood banget karena selain lembab, wanginya bikin semangat. 


Tiga varian Scarlett Body Lotion yang aku punya, Charming, Freshy dan Romansa ternyata memiliki wangi yang pastinya berkesan banget buat teman-teman yang biasa pakai parfume Jo Malone. Kenapa? karena Body Lotion varian Freshy memiliki wangi yang mirip sekali dengan Jo Malone English Pear & Freesia Eau de Cologne, aroma parfum Jo Malone yang paling banyak diminati penggunanya. Sedangkan yang varian Charming, dia tuh menurutku wanginya mirip parfume Baccarat Rouge 540 Eau de Parfum. Jadi yaa...kalau lupa lupa pakai parfum, bisalah ngandelin Body Lotion ini aja hihihi.


Aku sempat bikin eksperimen kecil kecilan dengna cara mengoleskan body lotion di tangan kiri dan tidak mengoleskan body lotion di tangan kanan. Hasilnya.. surprise surprise!


gbr 1: belum menggunakan body lotion


gbr 2: setelah tangan kiri menggunakan body lotion

Kelihatan banget kan tangan kiri yang sudah diapply menggunakan Scarlett Body Lotion lebih lembab dan shinny daripada tangan kanan yang tidak menggunakan apa-apa. Selain lebih lembab, Scarlett Body Lotionnya ini gak lengket saat digunakan dan wanginya cukup tahan lama. Tapii jangan lupa pakai SPF lagi yah setelah memakai body lotion nya. Karena Scarlett Body Lotion ini belum mengandung SPF. Tapi untuk penggunaan di rumah aja rasanya aman-aman aja gak pakai SPF. Asal, gak kena matahari dalam waktu yang lama.


Harga


Iya..iya, pasti bagian ini yang ditunggu-tunggu hehe. Harga Scarlett Bodycare ini kalau aku lihat di Scarlett Whitening Official Shop di Shopee, per botol di banderol Rp 75.000 dan harganya seragam semua: dari bodycare, face care sampai hair care nya. Terus, ada harga paketan juga kalau teman-teman mau beli paketan yang kayak aku. Karena aku belanjanya via Shopee, jadi langsung cek aja yah account Shopee mereka.


In case you wondering, sebelum aku memutuskan beli Scarlett yang terkenal di dunia maya ini, aku cari tahu dulu tentang produknya. Alhamdulillah Scarlett Bodycare ini sudah teregistrasi BPOM dan tidak menggunakan hewan dalam penguji cobaannya. 


Yass! itu dulu review Scarlett Bodycare dari aku. Adakah yang udah coba Scarlett Bodycare ini? Bagi yang belum coba.. selamat mencobaaa!


Love,

Puput Utami

Sorella Underwear Review

December 16, 2020

 


Seperti yang telah terbaca dari judulnya, kali ini aku mau bahas tentang underwear (pakaian dalam). HA! Tenang, kalian ga salah baca kok hahaha. Karena menurutku penting banget membahas ini secara mencari underwear yang cocok itu susah susah gampang, kayak nyari jodoh (begitu kata tokoh di film “Hari untuk Amanda”, bukan kata ku ya hahaha. Masa jodoh disamain kayak underwear :p). Apalagi kalau ngomongin Ibu yang memiliki segudang aktivitas, baik aktivitas di dalam maupun di luar rumah. Itulah kenapa menemukan pakaian dalam yang cocok dan nyaman adalah syarat mutlak bagi perempuan. Kalau sampai salah pilih, ujungnya cuma 2, bakal sekali pakai dan dijadikan koleksi di lemari atau tetap dipakai tapi tiap mau dipakai ga mood sama sekali :(

Jadi inget masa masa remaja dulu saat pertama kali ikut mama ke toko pakaian dalam. Ketika memilih bra kita akan diberikan 2 jenis pilihan, berkawat atau tidak berkawat. Yang berkawat memang bagus saat dipakai, salah satunya karena membantu menyangga PD. Kekurangan dari bra berkawat ini terletak pada lama pemakaian. Jika dipakai dalam waktu yang lama efeknya bisa membuat lelah atau malah kadang membuat sakit di bagian dada bawah. Belum lagi kalau kawatnya keluar… hiii serem. Tapi bagus, gimana dong ?!. Sama halnya dengan panties atau celana dalam. Kalau sampai salah memilih bahan dan ukuran celana dalam, efeknya bisa (maaf) keputihan, loh?! Ada yang punya pengalaman dengan ini?

Nah, dari pengalaman per-bra dan per-panty-an tersebut, aku tertarik dengan Nano Lite bra dan midnight jewel panty dari Sorella yang akan aku review di blog post kali ini.



Nano Lite Bra




Terjawab sudah kecemasan wanita yang lelah memakai bra berkawat tapi ragu-ragu untuk memakai braa yang tidak berkawat. Sorella mengeluarkan design bra push up yaitu bra tanpa kawat tapi tetap bisa mengangkat PD. Material yang dipakai adalah bahan microfiber, pas banget buat kita yang tinggal di wilayah tropis. Karena bahan microfiber ini ketika dipakai sangat lembut, adem, cepat menyerap keringat (breathable) dan yang penting NYAMAN dipakai sehari-hari. Untuk kaitannya, terdapat 3 kaitan untuk meng-adjust ukuran mana yang nyaman buat kita. Cocok deh buat mamah mamah banyak urusan di rumah seperti aku hehe

Midnite Jewels

 



Tak lengkap rasanya beli bra tanpa panty hehe. Jadi, di Sorella ada panty yang namanya Midnite Jewels packs berisi lima pieces. Terbuat dari bahan nylon spandex, kelembutan dan elastisitasnya gak perlu ditanya lagi. Lembuuut banget. Seperti namanya, ketika pakai panty Midnite Jewels ini otomatis berasa cantik. Di bagian pinggang dibuat karet jadi bikin makin nyaman dipakai.

Oiya, jenis underwear ini gak cuma cocok dipakai untyk beraktivitas sehari-hari, tapi juga cocok digunakan saat travelling karena menyerap keringat dan mudah kering. Kelebihan lain kalau kita bawa Midnite Jewels saat travelling adalah kalau dilipat bener-bener tipis dan gak makan tempat. Cocok banget kalau mau dibawa travelling backpack hihi.

Psst! Tips hemat belanja Sorella. Mau tau?
 

Aku punya tips buat teman-teman yang mau belanja underwear di Sorella. Caranya, better teman-teman beli produk Sorella langsung di website nya aja. Selain transaksinya mudah dan ga ribet, Sorella sering banget kasih diskon. Siapa yang ga suka diskooon? Nyesel loh! hahaha. Tapi khusus di bulan, teman-teman bakal dapetin potongan sampai dengan Rp 50.000 dengan minimal belanja Rp 250.000. Tinggal masukan kode voucher wanitasorellaxblogger sebelum check out. Cuma sampai Desember 2020 yahhh! Jangan ketinggalan, kan udah dikasi kisi-kisinya  :p

Selain itu..

Sorella saat ini sedang mengadakan kompetisi SORELLA WOMAN HUNT. Pasti yang ditanyain bukan bagaimana ikutan kompetisinya kaan? Melainkan hadiahnya dulu yang ditanyain hahaha.


Jadi, kompetisi SORELLA WOMAN HUNT ini berhadiah total 10 jutaan.

😊 Hadiah utama adalah trip ke Bali untuk 2 orang dan voucher belanja Sorella senilai Rp 2.000.000.

😊 Juara 2 mendapatkan Smartphone Android dengan voucher belanja Sorella senilai Rp 1.500.000.

😊 Juara 3 mendapatkan voucher menginap 1 malam di hotel bintang 4/ 5 dan voucher belanja Sorella senilai Rp 1.000.000

Selain hadiah-hadiah tersebut, ada juga hadiah hiburan yaitu voucher belanja Sorella masing-masing Rp 350.000 untuk 10 orang.

Mau ikutan? Bisaaa! Caranya

1. Follow akun Instagram resminya Sorella di @sorella.id 

2. Registrasi di website Sorella

3. Beli item favorit kalian di website Sorella

4.  Begitu item nya sampai di rumah kamu, review item Sorella yang kamu beli di IG feed kamu dengan caption sekreatif mungkin.

5. Jangan lupa tag instagram @sorella.id dan tag 5 orang teman kalian

6. Gunakan hashtag #trueinnerbearuty dan #sorellawomanhunt 

7. Kirimkan bukti registrasi dan pesanan produk pada website serta link post ig feed kalian melalui DM ke instagam @sorella.id


Dibaca baik-baik yah cara ikutan SORELLA WOMAN HUNT nya. Jangan sampai ada poin yang terlewat, karena hadiah ikutan kompetisi ini keren bangettt! Sampai ketemu di Baliiiii…hihihihi


Love,

Puput Utami

TENTANG KELAHIRAN SHAFIYYA

August 12, 2020


Kelahiran bayi kami yang ke-dua ini lahir di era yang bisa dibilang spesial. Karena.. ya tau lah, sampai blog post ini ditulis Dunia sedang digemparkan dengan virus baru yang berasal dari salah satu district di Tiongkok sana dan menyebar sampai kebeberapa negara, termasuk Indonesia. Dampaknya, selain penutupan beberapa tempat umum dan fasilitas publik, masyarakat juga 'dipaksa' untuk lebih bisa menjaga kebersihan, lebih menjaga kesehatan dan pakai masker dimana pun. Kita doakan semoga wabah ini segera berakhir ya.. dan masyarakat Indonesia pada khususnya, bisa lebih aware sama kebersihan dan kesehatan. aamiin.

Flashback sedikit. Sejak saat masih di ruang operasi sewaktu akan melahirkan Zayd, aku bertekad insyaAllah anak ke-2 nanti harus melahirkan secara normal karena kapok dengan prosesi operasi sesar. Begitu akan mendekati due date kelahiran anak ke-2, karena kesempatannya masih besar untuk normal, jadi aku memilih untuk menunggu kontraksi agar bisa melahirkan secara alami. Segala persiapan dan ikhtiar agar bisa melahirkan secara normal dilakukan. Termasuk menjaga volume air ketuban agar tetap cukup untuk melahirkan secara normal. Karena, faktor ketuban adalah salah satu alasan mengapa pada kelahiran anak pertama aku harus sesar.

Seharusnya pada usia kehamilan memasuki usia 32 minggu, jadwal kontrol sudah semakin rutin. Biasanya 2 minggu sekali. Namun karena pandemi dan agar tidak terlalu sering berada di tempat umum (rumah sakit) akhirnya diputuskan untuk tetap kontrol sebulan sekali selama tidak ada keluhan apapun. Memasuki usia 36 minggu pun yang seharusnya seminggu sekali kontrol, mau tidak mau kontrol harus dilaksanakan satu seminggu sekali, untuk memantau ketuban, berat badan bayi (harus maksimal 3kg) dan posisi bayi. Alhamdulillah hasil pemeriksaan saat itu bagus dan siap melahirkan. Tinggal tunggu kontraksi saja. 

Selain berat badan bayi yang terus dipantau karena aku berencana untuk VBAC (vaginal birth after cesarian), dokter juga harus memantau ketebalan bekas jahitan pada kelahiran pertama. Karena, untuk VBAC ini tidak boleh dibantu oleh alat dan metode apapun (induksi), kecuali induksi alami. Jadi, akan terjadi VBAC apabila semua-semuanya terjadi secara alami, terutama kontraksi. Saat itu, jika aku mau lahiran normal target dokter sebelum lebaran (usia kandungan 37-38 weeks) harus lahiran alami. Di atas itu (dengan mempertimbangkan bb dan ketebalan sisa jahitan) mau gak mau harus operasi, karena risikonya tinggi.

Usia kehamilan hampir 39 minggu, (lewat lebaran tentu saja) gelombang cinta itu tak kunjung datang. Sedangkan berat badan bayi sudah menyentuh 2,7 kg. Setelah konsultasi sebelumnya via whatsapp akhirnya kami putuskan untuk melahirkan secara operasi. Usia 39 minggu lewat 2 hari kami kontrol ke dokter untuk memastikan apa masih ada posibility melahirkan secara normal hehe ya namanya juga usaha. Setelah diperiksa, berat badan adik sudah 2,9 kg dan ketebalan jahitan sudah 3,1 mm (cmiiw jujur lupa untuk ketebalan jahitan, nnt diupdate lagi ya) sedangkan batasnya bb bayi max 3 kg dan ketebalan sisa jahitan tidak boleh kurang dari 3mm. 

Saat itu dokter bilang "sebenernya kalau diinduksi dikit aja, saya yakin bisa lahiran malam ini juga. Tapi masalahnya kamu sebelumnya operasi, jadi saya ga berani kasih induksi. Resikonya besar". Jadi, bismillah akhirnya operasi lagi.

---

Melahirkan di Saat Pandemi




Kalau gak salah bulan April, pemerintah daerah sudah mengeluarkan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena pandemi ini semakin menjangkiti banyak orang dan memakan korban. Harus mematuhi protokol kesehatan (pakai masker dimanapun, cuci tangan dengan sabun/ handsanitizer, social dan physical distancing serta menjaga imun tubuh), Sekolah dan kantor dilakukan secara daring dari rumah, menghindari tempat umum dan kerumunan, bahkan mall sekalipun tutup kecuali supermarket/ pasar yang menjual kebutuhan sehari-hari, kapasitas penumpang dalam kendaraan maksimum 50% dari kapasitas sebenarnya dan sebagainya demi menekan angka yang terjangkit virus ini.

Jujur yang tadinya awalnya agak santai, lama-lama khawatir melihat perkembangan ini. Aku mulai mencari tahu informasi melahirkan di era pandemi ini. Semakin mencari tahu, semakin mendapat informasi dan semakin khawatir. Sampai akhirnya aku dan suami memutuskan untuk langsung konsultasi dengan dokter via whatsapp. Alhamdulillah obgyn ini sangat tanggap jika dihubungi via chat. Intinya, tidak usah khawatir, tetap ikuti protokol kesehatan, jaga imun tubuh, insyaAllah semua lancar. aamiin.

Menjelang persalinan, ada beberapa protap (protokol tetap) yang harus dilakukan oleh setiap Ibu yang akan melahirkan, antara lain menunjukkan hasil rapid test non reaktif yang masa berlakunya satu minggu, tidak boleh ditemani saat proses melahirkan, hanya boleh ditemani 1 orang saat di ruang rawat inap dan tidak diperkenankan menjenguk pasien. Bismillah... insyaAllah semua ada hikmahnya, akhirnya kami menanda tangani surat persetujuan, administrasi rumah sakit, dan ditetapan insya Allah tanggal 28 Mei 2020 akan dilakukan tindakan operasi caesar.

---

Detik-detik Melahirkan



28 Mei 2020 pukul 06.00 pagi setelah drama abang Zayd nangis pengen ikut (kebangun karena aku cium sebelum berangkat ke rumah sakit 😓) kami meluncur ke rumah sakit. Setelah serangkain prosedur rumah sakit akhirnya kami diantar ke ruang rawat inap menunggu untuk dilakukan pembedahan pada pukul 12.00 WIB. Berusaha tetap tenang, meskipun tetap deg-degan dengan perbanyak dzikir dan baca Al-Qur'an. 

Nah, karena lahiran kali ini spesial tanpa sederetan keluarga yang menemani, aku dan suami sudah merencanakan/ bagi tugas tentang apa-apa yang harus kami lakukan selama aku melahirkan. Misalnya, ketika bayi keluar suami terus mengikuti bayi sampai ke ruangan bayi untuk diadzani, pengurusan ari-ari dan sebagainya. Sedangkan tugasku ya insyaAllah melahirkan aja lah 😂 dan insyaAllah sudah menyiapkan mental kondisi tubuh pasca operasi (Pada kelahiran pertama, pasca operasi aku menggigil parah dan nge-fly efek obat bius).

Pukul 11.30 dijemput suster dan dibawa ke ruangan operasi. Suami menunggu di luar ruang operasi dan ga boleh masuk ke ruangan transit sekalipun. Jadi, masuk ruang transit udah sendiri aja tuh sambil tiduran. Sambil menenangkan diri dan menunggu diri ini dibawa ke ruang operasi, tiba-tiba obgyn ku datang dari (kalau ga salah) ruangan ganti baju. Langsung deh nyapa "Puut, gimana udah ready? grogi gaa?" #eak santuy banget ni dokter hehehe alhamdulillah. Yaudah, beberapa menit kemudian aku ganti jilbab operasi dan dibawa masuk ke ruang operasi. HM....

Aku berusaha merekam detik detik operasi ini sebaik-baiknya, menerka nerka apa saja yang para dokter dan para suster lakukan di ruang operasi. Setelah disuntik spinal, aku disuruh terlentang di meja operasi. Disuruh angkat kaki, aku nurut. Eh tapi kok kakinya ga baal, masih berasa dan masih bisa gerak. Aku masih bilang sama dokternya, "Dok.. jangan dibelek dulu dokk. ini kaki saya masih bisa diangkat". Deg-degan coy kalo obat biusnya gak bekerja. Dokternya ketawa aja 😅 sambil bilang "lah ini udah saya sayat kok, gak berasa kan?" HMM...  eh bener aja, pas lihat dari pantulan kaca lampu operasi di atas, darahnya udah banyak yang keluar 😅. Sambil bilang sama susternya, untuk menggeser kaca lampu di atas agar aku gak bisa ngelihat perut aku dibelek. 

Dalam hitungan detik, dokter mendorong perutku dari atas ke bawah, kemudian "Plek" alhamdulillah Shafiyya Aliya Nafisa lahir ke dunia dengan tangisan yang sangat kencang. Susternya sambil nanya, "Bu.. di USG bayinya laki-laki atau perempuan bu?", "Perempuan, sus", "yak alhamdulillah adek bayinya udah lahir ya bu.. perempuan. Selamat ya bu". Setelah Shafiyya dibersihkan, langsung diletakkan di dadaku untuk IMD. Jujur IMD kali ini agak lama ya dibandingkan waktu Zayd dulu. Ya even ga lama lama amat hehe. Tapi alhamdulillah Shafiyya langsung nyaplok nipple ibuknya. Tak lupa prosesi ini diabadikan oleh suster yang bertugas. Setelah itu, Shafiyya diobservasi dan dibawa keluar ruang operasi untuk dibawa ke ruangan bayi.



Alhamdulillah melahirkan sudah selesai, tinggal menggigilnya. Setelah keluar ruang operasi dengan kondisi yang alhamdulillah sesadar-sadarnya dan sesegar segarnya, di ruangan transit aku terus dzikir dan menunggu sensai menggigilnya datang. Tidak lama kemudian kasur rawat inapku datang dan aku dipindahkan ke kasur rawat inap. Setelah itu aku dibawa keluar pintu ruang operasi depan dengan kondisi yang alhamdulillah masih segar, belum menggigil. Di sana, ketemu suami yang lagi nungguin dan kami dadah dadahan 😅 Suami sambil senyum lebar dia nanya "Udah selesai?", "Alhamdulillah Udah" balas aku. 

Sampai di ruang rawat inap, aku masih nunggu sensasi menggigil. Suami nanya "kok kamu kayak gak abis operasi? tidur gih istirahat dulu". Jujur saat itu aku seger se seger segernya, gak bisa tidur dan masih menanti sensasi menggigil. Aku bilang ke suami "Kok aku belum menggigil yah ?! oh mungkin nanti malem kali ya menggigilnya". Begitu malam tiba, adek bayi diantar ke ruanganku dan kami belajar menyusui deh hehe. Eh tapi kok gak menggigil juga kita??. Saking penasarannya sampai tanya suster "Sus, kok saya gak menggigil ya?", jawaban suster cuma "Mungkin ibu obat biusnya yang bagus kali ya bu". Dalam hati cuma bilang "alhamdulillah, tapi masa iya?". Ini akan jadi PR untuk nanya ke dokter kalau ada dokter visit hehehe. Tapi alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah.. segala puji bagi Allah, alhamdulillah kami dikaruniai 2 malaikat kecil yang insyAllah akan menjadi penyejuk mata dan hati kedua orang tuanya, anak-anak yang taat dan dekat dengan Allah SWT aamiin YRA.



Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT yaa manteman. Mohon doanya untuk Shafiyya.

Salam,
Puput Utami.

DISINAR (PHOTOTERAPHY/ FOTOTERAPI)

June 22, 2020



Seminggu setelah adik lahir, waktunya untuk check up ke DSA untuk timbang berat badan yang harus/ paling tidak berat badannya seperti saat berat badan lahir dan periksa bilirubin. Dua hari sebelumnya, aku sempet "Deg" ketika mendengar komen bahwa adik terlihat kuning. Seketika malam setelah mendengar komen itu, aku jadi mellow. Curhat sama suami, beliau bilang gak usah dengerin komentar-komentar, kita dengar langsung saja komentar DSA.

Hari kontrol ke DSA tiba. Udah deh pasrah aja sama Allah SWT. Ketika timbang berat badan, alhamdulillah bb nya udah balik modal dari bb lahir, selain itu motoriknya juga alhamdulillah bagus, tinggal cek kuningnya aja nih. Dokter bilang, memang anak kami terlihat kuning, maka dari itu adik dirujuk untuk periksa bilirubin di lab.  Lalu dokter tanya, golongan darah ku dan adik apa. Ternyata salah satu penyebab kuningnya itu adalah adanya ketidak cocokan darah kami berdua, atau disebut juga ABO incompability. Ini pasti terjadi jika sang Ibu bergolongan darah O dan si bayi bergolongan darah selain O, misal A, B atau AB. 

---
Perbedaan darah antara Ibu dan bayinya saat dalam kandungan sebenarnya tidak menjadi masalah. Tapi saat si bayi lahir dan terpisah dari tubuh Ibunya, otomatis tubuh si bayi menganggap darah O yang ada di dalam tubuhnya sebagai benda asing, sehingga sel darah putihnya memecah si sel darah O dan hasil pemecahan itulah yang menjadi bilirubin. Kasus ini alhamdulillah gak terjadi waktu zamannya Zayd, karena kebetulan golongan darah Zayd sama dengan golongan darah ku. Zayd tetap kuning, tapi kuningnya gak sampai yang bikin disinar di rumah sakit.

---

Melihat anak sendiri diambil darah hati ini rontok. Anak sekecil itu diambil darah, lama pula huhuhu. Tapi mau gimana lagi.

Satu jam kemudian hasil bilirubin keluar dan  menunjukkan bilirubin adik lewat dari kadar bilirubin standar normal. Otomatis dokter menyarankan untuk di fototerapi/ phototeraphy di rumah sakit selama 2 hari. InsyaAllah kata beliau setelah difototerapi/ disinar, kadar bilirubinnya turun. Awalnya sempet ragu, masa berangkat ke rumah sakit bawa anak, pulang ke rumah anaknya ditinggal di rumah sakit? hiks. Sempet denial dan meyakinkan dokter untuk bisa dirawat di rumah. Dokter mengiyakan, dengan catatan kalau ada apa-apa segera ke rumah sakit. 

Giliran dokter setuju sama permintaan aku, aku nya jadi jiper sendiri hehe. Bagaimana dengan suami? suami sebenarnya lebih prefer ikut saran dokter, tapi menyerahkan keputusan ke aku karena beliau paham sikon psikologis aku saat itu yang baru lahiran, bekas lahiran masih nyut-nyutan, anak musti dirawat di rumah sakit pula. 

Sampai pada akhirnya aku putusin adik bayi disinar aja huhu Bismillahirrahmanirrahim.

Setelah mengurus administrasi, adik langsung dibawa ke ruangan fototerapi. Di sana sudah ada satu bayi laki laki yang juga sedang disinar. Di ruang fototerapi aku masih bisa nanya nanya sama bidan, apa yang harus dibawa untuk keperluan adik selama disinar dan aku dipersilahkan untuk menyusui dulu sebelum adik ditinggal di rumah sakit. Tapi karena sebelum ke ruangan bayi aku sudah menyusui adik, jadi waktu disusui lagi adik ogah-ogahan. Entah kenapa jadi makin mellow huhu.

Barang-barang yang harus aku siapkan selama adik di rumah sakit (kira-kira untuk 2 hari 2 malam)
  1. Diaper/ popok bayi sekali pakai
  2. Tisu basah
  3. Peralatan mandi
  4. ASIP (asi perah)
  5. SUFOR (untuk jaga-jaga. Karena yang namanya bayi disinar memerlukan banyak cairan). Dan sufor ini sudah aku dapat dari rumah sakit waktu melahirkan, jadi gak perlu beli lagi.
Alhamdulillah di rumah ada sedikit stok ASIP, jadi setidaknya sehari 2 kali aku setor ASIP ke rumah sakit untuk diberikan ke adik. Tapi aku juga menandatangani surat persetujuan rumah sakit untuk memberikan sufor kepada adik. 

Setelah menyusui, aku menyerahkan bayiku sambil melihat treatment para bidan ke bayi yang sudah disinar lebih dulu. InsyaAllah aku mantap dengan pelayanan rumah sakit tempat aku melahirkan ini. Akhirnya kami pamit ke bidan yang sedang bertugas saat itu untuk pulang ke rumah dan menyiapkan kebutuhan adik di rumah (Alhamdulillah jarak rumah ke rumah sakit gak jauh). Begitu keluar rumah sakit, pak hasben langsung merangkul pundak dan memeluk aku sambil jalan menuju tempat mobil kami diparkir. Yahhhh... langsung merebes mili dong hahaha. Padahal udah nahan nahan gak nangis dari tadi. Untung ketutupan sama masker dan kacamata, jadi gak kelihatan kalau lagi nangis hehe.

--
Selama 2 hari 2 malam itu kami bolak balik rumah sakit untuk menyerahkan ASIP. Alhamdulillah hari terakhir adik disinar, aku ditelfon rumah sakit kalau anakku sudah bisa pulang karena bilirubinnya sudah turun. Pesan DSA anakku saat itu ada dua: harus dijemur setiap hari, diantara pukul 07.00 - 08.00 dan diberikan ASI secara langsung sesering mungkin,  jangan dikasih ASI perah.

Alhamdulillah akhirnya adik pulang ke rumah. Abang Zayd gak sabar nunggu adik pulang karena mau kasih hadiah buat adik, masyaAllah.

Semoga dikontrol dan imunisasi pertama adik nanti berjalan lancar, dan sehat-sehat semuanya. aamiin

Kehamilan Kedua Ini...

March 10, 2020

Kehamilan kedua ini sungguh bertolak belakang dengan kehamilan pertama. Asli deh! Kayaknya hamil pertama akutuh macho banget, rasanya alhamdulillah gak ada side effect. Yaa kalau mual mual ya wajar lah ya, namanya juga hamil. Tapi yang aku inget sih, waktu hamil Zayd lalu kalau mual ya tinggal ditambal sama makanan aja, beress. Berkali kali nanya sama mamaku, "mah..waktu hamil Zayd kok gak gini atau gak gitu yah", jawaban beliau pasti "Yaaa..mbak udah lupa, sama aja kali. Namanya juga hamil". 

Nah, kalau udah dibilang kayak gitu, jadinya gak jadi mau ngeluh. Tapi sumpah hamil kali ini rasanya jompo, mualnya dua kali lipat bahkan alhamdulillah sempet ngerasain m*ntah beberapa kali, sensitif sama beberapa jenis makanan dan bau-bauan dan sebagainya. 

Tapi kalau dilihat-lihat lagi ya memang kondisi hamil pertama dan hamil kedua beda. Hamil pertama, cuma fokeus ngurusin diri sendiri (hamil 5 bulan pertama LDR sama kekasih), banyak googling tentang kehamilan, duh super duper smooth.. Kerja juga nyaman kayak gak hamil walaupun perut udah mancung heheh. Kalau hamil yang sekarang, alhamdulillah ngurusin bayi gede dan bayi kecil (Zayd dan bapaknya) karena alhamdulillah kami sekarang ngumpul komplit. Senengg walaupun jadinya rempong dan entjok dimana-mana. Walaupun juga sekarang dibantuin sama orang tua, tapi tetepp azaa. Mau hire asisten tapi belom dapet hiks.. (oh Allah kirimkan hamba mbak asisten yang baik, jujur dan amanah dalam bekerja.)

Alhamdulillah saat ini udah masuk usia kandungan tujuh bulan. Doain yah semoga lahiran lancar tanpa drama, anak dan ibu sehat tanpa kurang satu apapun,  semoga dapet mbak buat bantu-bantu aku di rumah, semoga Allah memberikan rezeki sehat, materi, non materi dan sebagainya. Aamiinnn



beautifully captured by @olanatics

Pepsodent Siwak Launching Event

February 5, 2020













Assalammu'alaikum warahmatullah wa barakatuh. Setelah sekian lama hiatus dari dunia per-event-an, alhamdulillah beberapa waktu lalu akhirnya pecah telor deh dateng lagi ke acara yang diselenggarakan oleh Pepsodent di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Kalau soal "Pepsodent" pasti teman-teman sudah banyak yang tahu, tapi kali ini mungkin teman-teman baru tahu karena Pepsodent baru saja meluncurkan varian barunya yang diberi nama "Pepsodent Siwak". Apa sih yang spesial dari Pepsodent Siwak?
---

Saat aku memasuki area Rumah Maroko, tempat diselenggarakannya peluncuran produk terbaru dari Pepsodent ini, ambience nya sudah berbeda. Selain memang interior desain dari Rumah Maroko ini yang ke-Timur Tengahan, juga dekorasi dari Pepsodent menambah kesan ke Timur Tengah-an itu. Apalagi yang akan diluncurkan saat itu adalah varian Siwak yang mana banyak digunakan oleh masyarakat di Timur Tengah. Walaupun ternyata (aku baru tahu pada saat di launching event ini) bahwa Siwak gak hanya dipakai oleh masyarakat Tim-Teng, tapi juga masyarakat di negara lain. Hanya, namanya saja yang berbeda.

Lalu, mengapa Pepsodent akhirnya memilih dan meluncurkan varian Siwak ke tengah masyarakat Indonesia?

Karena seperti yang sudah kita tahu bersama bahwa siwak mengandung banyak kebaikan untuk kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Muslim sejak lama. Bahkan banyak dalil yang isinya anjuran untuk ber-siwak. Bersiwak merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan beliau sendiripun sangat bersemangat untuk melakukannya, hingga beliau bersabda : 

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلىَ أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ باِلسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَّلاَةٍ

"Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka bersiwak setiap akan shalat" (HR Bukhori & Muslim, Irwaul Ghalil No 70)*

"Dengan kandungan ekstrak siwak yang dilengkapi mint alami, inovasi ini dapat merawat kekuatan gigi sekaligus memberikan kesegaran nafas yang lebih tahan lama", ungkap Distya Tarworo Endri selaku Senior Brang Manager Pepsodent, PT Unilever Indonesia, Tbk yang saat itu juga hadir dalam launching Pepsodent Siwak ini.

Oiya, balik lagi tentang penggunaan siwak yang tidak hanya ada di lingkup masyarakat Muslim saja, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc, selaku pakar kesehatan gigi dan mulut juga menuturkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 1984 merekomendasikan siwak sebagai bahan yang efektif untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai penelitian modern yang menunjukkan bahwa siwak efektif menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri, menguatkan permukaan email gigi sehingga mencegah timbulnya gigi berlubang.

Tidak hanya acara peluncuran produk terbaru Pepsodent saja, dalam event tersebut kami diberi tahu bahwa peluncuran Pepsodent Siwak ini juga mengajak masyarakat untuk berbagi melalu program yang diselenggarakan bersama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional). Jadi, Pepsodent akan mendonasikan 2,5% dari laba setiap kemasan Pepsodent Siwak yang terjual untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut anak yatim piatu di berbagai wilayah Indonesia. Artinya, siapapun bisa menjadi Pahlawan Senyum dengan membantu membebaskan sebanyak mungkin anak Indonesia dari permasalahan gigi dan mulut.

---
Yang berkesan buatku dalam peluncurkan varian Pepsodent Siwak, tidak hanya komunitas saja yang diundang, tapi pihak Pepsodent juga mengundang teman-teman/ adik-adik dari Rumah Yatim Rawa Sari. Dan kamipun, para undangan, dipersilahkan duduk berbaur bersama adik-adik dari Rumah Yatim tersebut. Gak cuma itu, kami juga sempat ngobrol bareng, bikin activity bareng, foto bareng sampai tukeran hasil karya dan kata-kata/ pesan-pesan untuk satu sama lain yang kami buat pada saat acara. Dasar emang matakuh gampang banget banjir dan hatiku tuh emosional banget yah.. melihat anak-anak tersebut hati tuh terenyuhhh, jadi bikin kangen anakku di rumah pas acara heuheu 😥

Acara peluncuran Pepsodent Siwak ini juga dimeriahkan oleh sand art performance, The Smile Project (dimana semua undangan diajak untuk menghias cover notebook yang sudah dibagikan sebelumnya dengan alat-alat yang telah disediakan panitia, kemudian kami diminta untuk menuliskan kesan dan pesan untuk adik-adik dari Rumah Yatim Rawa Sari) dan diakhiri dengan foto bersama. Alhamdulillah acara yang diselenggarakan berjalan dengan lancar. 

Oiya, satu lagi yang seru, Jadi, sesaat sebelum acara dimulai para undangan dipersilahkan untuk berfoto 3 gaya. Aku pikir yaa buat seru-seruan aja (lebih tepatnya gak terlalu memerhatikan arahan sister-sister among tamunya sih hehe). Setelah foto, kami diminta meninggalkan nomor handphone dan diberikan nomor yang ditempelkan di pakaian kami masing-masing. surprisingly, saat sedang menikmati jalannya acara, tiba-tiba aku dikirimi sticker personalize ini..hehehehehe. Lumayaaan khaan buat sticker lucu-lucuan di whats app.


Thank you dan selamat untuk peluncuran varian terbaru Pepsodent Siwak. Yuk, bareng-bareng kita sukseskan program #PahlawanSenyum dari Pepsodent!

Salam,
Puput Utami 

Sayang, Aku Hamil (II)

January 30, 2020

Sepulang menunaikan ibadah haji, aku kembali ke Indonesia untuk menjemput anakku dan kembali lagi ke Hong Kong untuk melanjutkan rencana selanjutnya, yaitu pindahan. Kenapa dijemput kalo toh bakal balik lagi ke Indonesia? selain kasihinilah kami sudah terpisah sebulan lamanyaa.. proses pindahan ini masih abu-abu, belum tahu kapan tepatnya kami akan boyongan/ pindah. Jadi, karena belum pasti, yawes kami bertiga balik lagi ke HK sambil memersiapkan apa-apa saja yang akan dipacking untuk pindahan.

Selama bolak-balik HK-JKT, 'oleh-oleh' batuk/ flu dari timur tengah masih saja nempel di badan kami, para jamaah haji, yang baru pulang dari Tanah Suci, termasuk aku. Kali ini batuknya persisten sekali, sampai di (maaf) dahak pun ada sedikit bleeding. Gak cuma di dahak, tapi cairan dari hidung juga ada bleeding. Manusia mana yang gak panik ketika batuk berdahak campur darah 😓. Saat menginjak HK dari Tanah Suci pun sudah langsung cek ke dokter dengan menceritakan gejala-gejala yang terjadi. Sampai di MRI segala. Oiya, saat itu gak berani bilang ke rumah sakit HK kalau aku baru saja pulang dari Timur Tengah. Alasannya? bisa gaswat lah kalau aku bilang baru pulang dari TimTeng, lalu aku batuk berdahak darah dan lain lain. Benar saja, salah satu jamaah haji yang batuk flunya juga gak sembuh-sembuh harus di isolasi karena dicurigai terkena virus MERS (Middle East Respiratory Syndrom). Kalau dibaca di wikipedia sih, salah satu pencetus MERS ini karena deket-deket sama Unta. Padahal selama di tanah suci kami gak pernah ketemu Unta 😅. Syukur Alhamdulillah beberapa hari kemudian, si bapak jamaah haji ini dinyatakan tidak terkena MERS. Yaiyalaaaaaah.

Sampai ke Indonesia, aku langsung mengadu kepada dokter di Indonesia. Alhamdulillah karena mungkin Jamaah haji nya paling banyak dan tiap tahun pasti ada yang berangkat ke Tanah Suci, jadi menjelaskan gejala, penyebab, kondisi kita lebih santuy! Karena ya pasti lah gejalan batuk flu berdarah ini gak langka. Bener aja, kalau kata dokter batuk flu ini ya karena perbedaan cuaca yang ekstrem ditambah lagi kondisi tenggorokan yang kering. Batuk flu ini dikategorikan pada batuk kering (kalau gak salah, silahkan digoogling sendiri yah di google hehe). Alhamdulillah setelah ketemu dokter dikasih obat ini itu, akhirnya sembuh 😭😭 MasyaAllah begitu berharganya kesehatan yahhhh.

Sepulang haji, harapannya pengen hamil lagi. Tapi ternyata sama Allah belum dikasi. Yaudah, sabar aja, Allah yang Maha Tahu kapan waktu yang tepat, ya kan?!

Bulan berikutnya, kalau gak salah akhir September, alhamdulilah sudah dapet ancang-ancang dari kantor suami untuk pindah ke Indonesia.  Nah saat itu, entah kenapa pengen banget alat pregnancy test (TP). Kebetulan sebelum berangkat haji, bulan Juli, sempat beli TP tapi pas ditest garisnya cuma 1 hahaha, ya namanya juga coba-coba. Oiya beli TP nya yang paling mursida aja, gak ada yang seharga Rp 3000-an di pharmacy store dekat apartemen saat itu. Jadi yaudah, pokoknya beli yang paling murah, biar kalo negatif gak rugi rugi amat *medit* wkwk. Karena baca beberapa pengalaman orang di dunia maya, kalau ternyata TP yang canggih itu gak tahan lama dan gak abadi kayak TP yang murah murah itu. TP yang aku beli di Mannings satu box isinya 2 strip harganya  29,90 HKD *hafal* haha lumayan lah satu strip harganya 15 HKD. Tetep lebih mahal di HK daripada di Indonesia 😥 

Bulan Juli itu aku TP dan negatif. Ya khaaaan, untung mursida TP nya. hahah. Jadi TP nya masih ada satu lagi dan ditinggal pergi selama sebulan.

Pulang dari Indonesia habis jemput Zayd, akhir bulan September aku pengen test lagi, tapi gak ngarep positif. Tapi, lupa lupa mulu mau test. Ya selain memang belum waktunya mens, kadang bangun tidur udah kebelet pengen pipis dan pas udah kelar baru inget mau test. Jadi yaudah ditunda deh kebesokan harinya lagi. Besoknya lupa lagi dong. Tapi ya masih ga ngarep soalnya mens masi lamaaa 3-4 hari lagi kalau gak salah. 

Nah, lusanya bangun tidur mau pipis keingetan mau nyoba test. Yaudah, diambil deh urin nya, dicelup TP stripnya sesuai petunjuk pemakaian dan pas diliat jiaaaaaaa negatif hahaha jadi senyum senyum sendiri karena kesotoyan diri ini tak terbendung. Langsung ambil wudhu, ditinggal solat, abis solat ke kamar mandi lagi mau beresin si bekas TP ini. Pas mau masukin si TP ke bungkusnya lagi, eh kok garisnya ada dua?? jadi artinya akuuuuu......... 

MasyaAllah kaget sambil ketawa sambil ngeliatin TP strip lagi, mendekat ke arah lampu karena takut itu cuman garis bayangan dari garis yang pertama. Diliat-liat lagi, masih gak percaya. Tapi sampe lama banget di kamar mandi buat mastiin beneran apa engga itu garis ada dua. tapi ini garisnya jelas dua merah, gak samar. wahahaha deg-degan.

Yauwes, buru-buru ambil wudhu lagi, bangunin suami buat solat subuh barengan. Duh, gak bisa ga ngasi tau, jadi pas siap-siap mau solat langsung bilang "Cin, aku hamil lagi". Respon suami "Hah? SERIUSS?" sambil kaget tapi muka seneng. 

👨 : "Tapi emang kamu udah telat?"
👩 : "Ya belum telat sih. Nanti deh aku test lagi kalau udah telat, kamu jangan GR dulu yak. belom pasti soalnya" (lah jadi gak pede sendiri wkwkwkwk)

Selesai solat si hasben nanya lagi, aku tunjukin aja hasil TP nya. Tapi kami sepakat beberapa hari ke depan mau test lagi. Biar yaqin, ya khan. Tapi abis TP pertama ini, walaupun belum 100% yakin hamil, aku udah banyak bet maunya wakakakakak pengen makan ini pengen makan itu.. padahal mah ya gak ngidam-ngidam juga.. ngerjain suami aja hahahaha. *peace cintaaaaah*

3 hari setelahnya, TP lagi.. Alhamdulillah ternyata beneran positip heheh. Welcome calon baby number twooo. Langsung deh bikin janji ketemu obgyn. Pas ketemu obgyn, standar deh ya ditanyain kapan hari pertama mens terakhir, kapan TP, trus ada keluhan-keluhan gak dll. Pas ditanya mens terakhir, kapan TP dan mau ngitung usia kandungannya, dokternya bilang "Lah, lu udah TP  tapi belom telat mens", sayah jawab yes yes aja sambil cengengesan. Abis itu di USG, alhamdulillahhh udah keliatan titiknya. Kurang lebih udah 5 minggu usianya pas waktu pertama kali di USG.

Drama lain lagi setelah keluar dari ruangan obgyn, ternyata pas mau bayar gak bisa pake kartu asuransi hahahahaha. Soalnya hamil ga dicover asuransi dan bukan masuk kategori sakit hehe. Udah tahu sih, tapi kan nyoba masukin kartu asuransi kan gapapa.. kali aja bisa hhehehe. Kontrol pertama waktu itu kena sekitar 750-an HKD di RS Swasta. Mau ke RS Pemerintah yang gratis tapi prosedurnya mesti minta rujuk MCHC dulu dan appointment di MCHC nya pun mesti dari jauh-jauh hari. Sedangkan kami saat itu itungannya urgent karena kurleb 2-3 minggu lagi bakal pindahan ke Indonesia. Yasutra kalo begitu.

Berbeda dengan saat hamil Zayd 3 tahun yang lalu, hamil kali ini morning sicknessnya super duper. Ngeliat wortel dan brokoli mau muntah. Padahal dua sayur itu andalan banget dalam dunia permasakan sehari-hariku. Jangankan ke pasar, masuk dapur aja bikin eneg. Gimana mau masak coba. Kasian anak dan suamiku kalau aku gak masak. Yaudah, temenan sama minyak kayu putih dan masker lah selama trimester pertama itu.

Lalu, tibalah waktu pindahan. Jadi hamil kali ini, mesti pindahan antar negara, ngurus anak dan suami, anter jemput anak, masyaAllah tenaga harus dobel sedangkan morning sicknessnya juga dobel. Waktu jaman Zayd gak pernah tuh yang namanya jackpot (mu*tah), hamil sekarang alhamdulillah sempet jackpot beberapa kali. Bener bener berasa jompo tapi tetep harus semangat ngurusin perumah tanggaan. Alhamdulillah makin tambah bulan, morning sickness nya makin berkurang sampai hari ini alhamdulillah usia adek bayi insyaAllah masuk 23 minggu. Doakan yaaa teman-teman onlineku yang masih setia baca blog ini, semoga adek bayi, ibunya, ayahnya, abangnya sehat-sehat semua.. aamiin YRA.

Saat usia kandungan 17-18 weeks kami mendadak harus segera ke Medan karena papa mertua (papanya hasben) meninggal dunia 😭 innalillahi wa innailahirajiun.. semoga papa Asrul/ Atuk husnul khatimah, dilapangkan kuburnya, diterima amal nya oleh Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal'alaminn...

the three (plus one) of us, Medan 2020.

Dan ini USG terbarunya adik bayii, insyaAllah sehat terus ya adekk. Kali ini semoga mirip ayah hahaha. Oiya tadinya pengen update di blog pas udah lahiran aja. Tapi mikir-mikir lagi gapapa lah nulis buat kenang-kenangan. Ntar kalo anaknya udah bisa baca dan baca blog ini, bisa protes pulak karena gak ada post khusus tentang kehamilan anak ke-2 😅 jangan ya nakk..



Salam,
Puput Utami