Pindahan Hong Kong - Indonesia

November 29, 2019












Akhirnya blog tentang pindahan gaes! Buatku, proses pindahan apartemen, pindahan rumah, pindahan negara, dan proses pindahan lainnya itu berkesan banget. Terutama saat pindahan antar negara seperti ini. Tapi dari pengalaman pindahan Jakarta - Hong Kong, Hong Kong - Jakarta ini lebih berkesan saat pindahan dari Hong Kong ke Jakarta. Karena, saat pertama kali berangkat ke Hong Kong untuk pindahan, bawaan kami gak banyak dan isi koper yang kami bawa kebanyakan ya hanya baju-baju dan perbekalan Zayd yang saat itu belum genap satu tahun. Jadi yaa, macem mau liburan aja lah.

Nah, dua tahun lebih menetap di Hong Kong, tentu saja barang-barang kami beranak pinak hehe alhamdulilah.. namanya juga rumah tangga yaa, ada saja barang-barang yang dibeli untuk kebutuhan  hidup. Makanya begitu pindahan ke Jakarta lagi, ternyata proses pindahannya juga beda dan tentunya lebih rempong.
--

Sebenarnya dari awal pindah ke Hong Kong kami sudah ada prediksi kapan kira-kira akan kembali ke Tanah Air. Namun, untuk waktu tepatnya, seperti bulan dan tanggalnya masih misteri. Sampai masuk tahun 2019, kami sudah me-list apa saja rencana kami dalam satu tahun tersebut, salah satunya kembali ke Tanah Air. 

Singkat cerita, sebelum berangkat menunaikan  ibadah haji, sudah ada notifikasi dari kantor suami untuk kembali ke kantor pusat. Setelah ada notifikasi tersebut, kami langsung mengatur jadwal untuk bertemu dengan vendor mover yang nantinya akan mengangkut barang-barang kami dari HK ke Jakarta. Tidak terlalu sulit mendapatkan mover ini, karena pada dasarnya si vendor mover ini pun sudah jadi langganan kantor suami di HK dan sudah digunakan oleh sesepuh-sesepuh terdahulu hehe.

--

Akhirnya tiba di satu hari tepat pukul 09.00 HKT si representatif dari vendor mover ini datang ke apartemen kami untuk survey kira-kira barang-barang apa saja yang akan kami bawa. Ia akan mencatat setiap item yang akan dibawa dan melihat seperti apa kondisinya: melihat isi lemari, isi laci, tapi ya gak detail, cuma garis besarnya aja. Gak perlu waktu lama, kurang lebih 10-15 menit, si om representatif ini pamit dan berjanji akan segera mengirimkan quotation sesuai hasil survey yang ia lakukan.

Beberapa minggu kemudian, setelah suami sertijab di kantornya, kami segera mengatur jadwal untuk packing barang-barang yang akan dibawa oleh vendor mover. Nah, di sini aku gak pusing sih packingnya. Karena basicnya yang akan packing semua barang-barang kami adalah orang-orang dari mover ini.  Kami sebagai si empunya barang-barang hanya menyortir barang sesuai dengan kategorinya dan barang-barang yang mau dibawa.

Oiya, masalah perpackingan ini sudah kami cicil sebelumnya dibawa ke Jakarta. Jadi ya ga terlalu rempong lah hehe.

Hari yang ditunggu telah tiba. Tepat jam 9 pagi pintu apartemen kami berbunyi dan tring... seketika ada kurang lebih 6 kokoh-kokoh masuk ke apartemen kami untuk memulai perpackingan. Aku dan suami bertugas mengarahkan dan mengawasi si kokoh-kokoh ini. Gak butuh waktu lama, kurang lebih 15-20 menit apartemen kami udah kinclong kosong bagai apartemen baru hahaha. Untungnya si kokoh-kokoh ini packingnya rapih dan sekalian bersihin rumah (dan buangin sampah tentu saja). Jadi kami tuh literally kayak cuma bengong dan tring... kelarrr. Setelah perpackingan selesai, kami (aku dan suami) pergi lunch masing-masing hahaha karena waktu itu kami sama-sama sudah punya janji.

--

Lagi makan siang, tiba-tiba handphone ku berbunyi. Ternyata suamiku telfon

"Bu, mayday!"
"😭😭😭😭😭 ada apaa"
"Visa tinggal kita udah expired"
"Hah? innalillahi wa innailaihirajiunnnnn. Bukannya masih minggu depan?"
"Engga, udah lewat minggu kemarin. Ini aku lagi buka paspor"

Lalu, makan siang jadi gak tenang. Kami akhirnya bertemu di kantor imigrasi di dampingi pihak kantor suamiku. Dalam hati berfikir "gak lucu nih kalau sampai di deportasi hahahah" astaghfirulloh ada-ada aja ya. Selama proses imigrasi itu ga berhenti putus istighfar dan tetap berusaha tenang. Alhamdulillah prosesnya gak sampai 2 jam kami berhasil mendapatkan perpanjangan Visa tinggal SEHARI doang hahaha.. gak papalah, alhamdulillah. Bagaimanapun Allah udah ngasi jalan. Coba kalau sadar visa tinggalnya udah habis pas udah masuk imigrasi airport? rancak banaaa! 😅 Alhamdulillah.

Besoknya, sebelum meninggalkan apartemen, kami sempat berfoto dulu hihi hitung-hitung buat kenang-kenangan sebelum pindahan. Alhamdulillah setelah melewati kerempongan masuk ke Bandara gak bisa dianterin, mesti bawa koper-koper segede gaban sendiri dan dorong stroller anak kecil, akhirnya kami sampai di gate boarding pesawat yang akan membawa kami kembali ke Indonesia for good.


di saat suami ribet mengisi form imigrasi hehe

muka lega pascaberurusan dengan drama visa tinggal


Kurang lebih 4 minggu kemudian, barang-barang kami sampai di rumah! Alhamdulillah. Selesai juga urusah pindahan  ini. Doakan kami semoga kedepannya berjalan lancar yaahh.. semoga sehat-sehat selalu.


Sekian utang curcolan di blog inii. Sampai jumpa di curcolan berikutnyaaa


Salam,
Puput