Boy or Girl

May 25, 2016

boy or girl



Ketika baby bump sudah mulai terlihat, pertanyaan yang pasti banyak ditanyakan oleh orang-orang di sekitar adalah "wahh lagi hamil ya?..baby nya udah ketauan cewe atau cowo belum, mba?".

Pada dasarnya buat aku dan suami, mau anak laki-laki atau anak perempuan sama saja, yang penting sehat wal afiat dan semoga menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Tapi, entah kenapa dari awal hamil sudah feeling dengan jenis kelamin si baby ini. Mungkin inilah yang dinamakan feeling seorang ibu #azeek haha.

Perihal jenis kelamin bayi, sebelumnya aku sudah cukup sering browsing sana-sini soal ciri-ciri hamil anak laki-laki dan ciri-ciri hamil anak perempuan.  Setelah terkumpul beberapa sumber (yang kebanyakan sumbernya adalah situs lifestyle dan kesehatan ala ala), aku mengidentifikasikan ciri-ciri tersebut pada diri aku sendiri. Bener gak ya aku hamil anak laki-laki? atau bener ga ya aku hamil anak perempuan?

Ada beberapa hal yang aku highlight dari hasil browsing tersebut. Ternyata ada beberapa cara unik yang bisa dipakai untuk mendeteksi jenis kelamin bayi yang belum lahir loh. Aku baru tau sih, jadi  waktu baca langkah-langkahnya suka senyum-senyum sendiri. hahaha.. Mungkin teman-teman ada yang udah tahu sebelumnya. Misalnya, lewat cincin nikah yang diikatkan pada seutas benang dan diletakkan di depan perut si ibu. Kalau pergerakan cincin tersebut bergerak ke kiri dan ke kanan, berarti baby nya laki-laki. Kalau pergerakan cincin tersebut memutar, berarti babynya perempuan. Hihihi.. ada yang pernah coba?

Atau cara lain dan banyak ada di youtube adalah cara mengetahui jenis kelamin bayi tanpa USG melalui baking soda dicampur dengan (maaf) air seni si ibu. Hasilnya, kalau hasil campuran air seni dan baking soda tersebut berbuih, berarti bayi yang dikandung adalah laki-laki, sedangkan kalau hasil campuran tersebut tidak bereaksi apa-apa, berarti bayinya perempuan. Ada yang sudah pernah coba? Boleh looh dishare di kolom komentar di bawah ini :D :D :D

Selain dua metode di atas, ada beberapa poin yang biasanya jad pedoman ibu-ibu di Indonesia kebanyakan untuk "meramal" jenis kelamin bayi mereka. Poin-poin ini jatohnya mitos sih, karena sepertinya belum ada penelitian perihal melihat jenis kelamin bayi non USG ini.

Morning sickness

Konon, ketika si ibu mengalami morning sickness yang aduhai mualnya luar biasa, bahkan sampai sampai jackpot*, kemungkinan bayi yang dikandung berjenis kelamin perempuan. Sedangkan sebaliknya, kalau si ibu mengalami morning sickness yang biasa saja/ mual biasa, atau malah si ibu cenderung tidak merasakan apa-apa artinya si janin adalah laki-laki.

Mengonsumsi jenis makanan tertentu

Singkatnya, kalau si ibu senang makan makanan berdaging, berarti anaknya laki-laki. Sebaliknya, jika si ibu lebih suka makan buah-buahan, sayur-sayuran, atau beragam makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, berarti si ibu sedang mengandung anak perempuan.

Perubahan sikap

Jika si ibu mengandung anak laki-laki, sikapnya lebih strong dan mandiri. Kalau sedang mengandung anak perempuan, katanya si ibu lebih baperan hahaha

Perubahan penampilan

Nih yaaa.. faktor ini yang mostly bikin orang nebak-nebak si ibu sedang hamil bayi laki-laki atau bayi perempuan. Karenaa.. kata orang-orang, kalau ibunya kucel, kusem, jerawatan (pokoknya yang jelek-jelek deh) berarti sedang hamil bayi lelaki. Sedangkan kalau ibunya cantik, bersih, resik, dll insyaAllah anaknya perempuan. Siapa setuju? 

Bentuk perut

Selain banyak yang nebak dari penampilan si ibu, biasanya ibu-ibu yang sudah pernah hamil akan menebak jenis kelamin bayi dari bentuk perut si ibu hamil (yaiyala yaa..masa bentuk perut si bapaknya hahah). Kalau bentuk perut si ibu bulat lonjong ke depan, berarti si ibu sedang hamil bayi laki-laki. Kalau bentuk perutnya besar melebar berarti bayi perempuanlah yang dikandung sang ibu.

***

Di usia kehamilan 7-8 minggu, kebetulan aku berinisiatif untuk pindah obgyn yang rumah sakitnya dekat dengan lokasi rumahku. Alhamdulillah obgyn yang baru ini lebih atraktif , informatif dan komunikatif dari obgyn di rumah sakit sebelumnya. Beliau adalah dr. Stella Sherly Mansur. Waktu pertama kali periksa sama beliau, beliau langsung menjelaskan apa apa saja yang harus dilakukan ibu hamil di trimester pertama. Selain itu sama dokter Stella lah pertama kalinya aku melihat si baby bergerak gerak.. lutjuu. Mamahku aja gemes. MasyaAllah kayak mimpiii.

Nah, tadinya kan aku mau surprise aja sama jenis kelamin anakku, tapi saking si dokter ini bersemangat dan informatifnya, beliau spontan bilang begini "jenis kelaminnya belum ketauan nih, tapi si telur munculnya dari ovarium sebelah kiri. Mungkin babynya cewe.. tapi mungkin loh yaa. Bulan depan baru bisa kita pastikan baby nya cewe atau cowo". Langsung deg-degan pas dibilang gitu dan saking speechless nya, kata yang keluar dari mulut ku dan mamaku cuma "oohhh.. gitu", hahaha. Tapi di sisi lain, entah kenapa feelingku sebaliknya. Alhamdulillah di kontrol berikutnya akhirnya terjawab juga jenis kelamin si baby ini apa. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah.

Tapi dari itu semua, apapun gejalanya dan mitos yang ada di lingkungan sekitar, dari awal hamil aku punya tekad. Tekadku adalah mau aku hamil anak lelaki maupun anak perempuan aku gak boleh keliatan lusuh, gak boleh terlihat tak terawat, gak boleh baperan/ tambah bawel, gak boleh males gerak, semua makanan aku makan selama gak melanggar pantangan dari obgyn dan orang tua (orang tua ternyata lebih banyak pantangannya ya hehe), baik itu daging, sayur, yang manis, yang gurih, yang pedas, minum susu, semua ku makan. Pokoknya harus tetap semangat demi baby di dalam peyut.


Cheers!