yuk lanjutin postingan tentang film yang tertunda :) hehe
well, film ke-dua yang aku tonton adalah..Hari untuk Amanda
awalnya aku tau film ini dari salah satu tayangan infotainment dan menurut pemainnya sih film ini punya cerita yang berbeda dan cerita kehidupan sehari-hari banget yang bisa aja terjadi pada semua orang.
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Produser : Dedy Abdurachman, Angga Dwimas Sasongko, Yudha Hari Radithe
Penulis : Salman Aristo, Ginatri S. Noer
Pemeran : Oka Antara, Fanny Fabriana, Reza Rahadian, Kinaryosih, Gary Iskak, Rina Hasyim, Hengky Solaiman, Indra Herlambang, Aida Nurmala, Noveleta Dinar
Distributor : MNC Pictures
Tanggal rilis : 7 Januari 2010
Film ini bercerita tentang sepasang kekasih yang hendak menikah, tapi calon pengantin prianya benar-benar sibuk, jadi yang ngerjain semua persiapan dari urusan undangan, catering dan sebagainya itu hampir 100% si Amanda ini. sampai pada H-10 , Amanda bener-bener capek kesel sampe ke-ubun-ubun. pasalnya, segala persiapan udah dia lakukan, mempersiapkan sesuatu yang perfect buat acara pernikahannya dengan tunangannya Dody. tapi Dody ini di H-10 pernikahannya aja masih sibuk sama kerjaannya dan lupa semua schedule buat fitting baju, menganterkan undangan, ganti cetakan tanggal pernikahan yang ada diundangan dan sebagainya.Nah, di situasi seperti itu, datanglah Hari, mantan pacar Amanda yang sebelumnya sudah berpacaran dengan Amanda selama 8 tahun. dan kedatangan Hari ini sempat membuat Amanda goyah dalam pilihannya.
Amanda berharap Dody adalah laki-laki yang didambakan dalam hidupnya. Oleh karena itu pernikahannya dengan Dody harus menjadi moment yang sangat sempurna. Dody, ia adalah seorang junior brand manager yang sedang merintis karir di sebuah advertising company. Waktunya habis untuk karier. Sedangkan Hari adalah orang yg memiliki motto hidup “santai kayak di pantai, slow kayak di pulaw”.
aku suka film ini karena selain ada beberapa point yang bisa kita petik/ambil hikmahnya, kalau dilihat dari sudut narasi nya , cerita dari film ini berjalan kaya air, ga ketebak dan menceritakan keadaan dalam satu hari, ceritanya ga berbelit-belit dan yang penting ceritanya masuk akal. Yang paling aku suka, settingnya Jakarta banget, dan mengambil sudut pandang Jakarta yang apa adanya. Pemilihan tempat juga ga lebay (tempat-tempat yang bikin ngiler).
selain itu, film ini mengangkat tradisi budaya juga. tradisinya mengenai peletakan kotak Ang pao (begitu kira-kira tulisannya) di acara pernikahan. di pihak Amanda, tradisi kotak Ang pao itu ibaratnya orang minta-minta, sedangkan di pihak Dody, kotak Ang pao merupakan tradisi yang biasanya ada di setiap acara pernikahan.
disini aku belom brani membahas dari sisi sinematografisnya, karena aku tak terlalu pandai mengomentari sinematografisnya. hehehe
yasudah, intinya kalian nggak bakal sia sia nonton film ini deh, di jamin nangis (buat cewe), tapi film ini nggak cengeng kok :) nonton yaaaa