pengen share tentang ini sebenarnya di instagram, tapi sepertinya di blog akan lebih enak nulisnya, bisa panjang lebar. Nanti di Instagram ringkasannya aja. By the way, sebelum cerita mau disclaimer dulu yah kalau postingan ini tidak berbayar. Ada juga aku yang bayar buat vaksin di IMUNI 😝
Bismillah.
Mungkin teman-teman sudah pernah denger atau sudah pernah lihat iklan IMUNI ini di media sosial. Pertama kali aku tahu IMUNI ini (ya apalagi selain..) saat berselancar di Instagram. Tahu-tahu muncul sponsored post IMUNI. Nah, beberapa waktu kemudian, salah satu temanku posting appreciate post karena cukup puas pakai jasa IMUNI untuk memvaksin anak-anaknya di rumah. Secara, lagi pandemi kan. Kata dokter kandunganku waktu kandunganku mau masuk 32 minggu, kalau bisa sih gausah sering-sering ke rumah sakit. Pokoknya kalau gak ada apa-apa (dengan kandunganku), gak usah ke rumah sakit. Tinggal whatsapp beliau aja.
Begitu Sofia lahir, yang mana seperti pada umumnya lahiran-lahiran yang lain, bayi harus dicheck oleh dsa di rumah sakit seminggu setelah keluar dari rumah sakit. Selanjutnya setidaknya sebulan sekali datang ke dsa untuk vaksin. Tapi, kebetulan karena dsa nya Sofia ini antrinya puanjang dan jadwal praktek sering banget molor dari jadwal seharusnya, kami jadi mencari alternatif lokasi vaksin atau dsa lain yang cocok dan gak ngantri. Akhirnya pindah DSA atau tempat untuk vaksin, di klinik khusus anak.
Klinik khusus untuk anak ini menurut kami sudah perfect banget deh. Protokol kesehatannya mantap, schedule on time, DSA nya ramah dan informatif, staff nya juga sangat membantu. Kurangnya cuma satu, biaya jasa dokternya menurut kami cukup mahal juga haha. Betul, mungkin karena dokter spesialis ya, apalagi di klinik khusus anak. Jadi memang agak pricey. Akhirnya ketemu dengan IMUNI. Kami cari info dulu di websitenya dan informasi di website tersebut ternyata cukup lengkap dan jelas. Dari jenis vaksin nya, daftar harga vaksin, buku keterangan vaksin dan tumbuh kembang anak, cara registrasi, semuanya lengkap. Hanya satu yang menurut kami kurangnya; vaksin anak tidak dilakukan oleh dokter anak, tapi dokter umum. Tapi menurut kami gak masalah.
Awalnya maju mundur mau vaksin di rumah. Tapi bismillah mencoba untuk pakai jasa IMUNI untuk vaksin anak-anak. Kami pikir kalau mau konsultasi tentang tumbuh kembang anak nanti bisa dilakukan via whatsapp ke dsa nya anak-anak, atau ya bisa konsultasi via aplikasi HaloDoc, AloDoc, apapun. Alhamdulillah ya sekarang udah mudah, semua serba online.
---
Akhirnya kami daftar mengikuti alur yang tertera di website IMUNI (bisa di klik yah). Tidak berapa lama, kami dihubungi oleh admin untuk konfirmasi pendaftaran via whatsapp. Konfirmasi ini terdiri dari : benarkah nama pasien yang akan di imunisasi, kemudian jenis vaksin yang akan ditindak apa dan konfirmasi tanggal dan waktu dilaksanakan vaksin. Misal kita lupa mau vaksin apa untuk anak, kita tinggal kasih buku tumbuh kembang anak yang kita punya, di situ ada daftar vaksin yang sudah dilakukan. Nah, nanti dokter admin akan membantu menginformasikan vaksin berikutnya yang bisa diambil.
Setelah semua oke, tim finance IMUNI akan menghubungi kita via whatsapp untuk proses pembayaran. Jika pembayaran sudah selesai, tinggal duduk manis deh dan menunggu jadwal vaksin yang sudah kita konfirmasi sebelumnya dengan admin. Oiya, H-1 jadwal vaksin, dokter yang bertugas akan menghubungi kita untuk proses screening pasien. Pertanyaan screening ini kalau di pengalamanku ada sekitar 9-10 pertanyaan dan harus kita jawab yah.
---
Pada hari H,
Kalau dari pengalamanku, dokter dari IMUNI selalu datang 15 menit sebelum jadwal vaksin dengan protokol kesehatan yang ketat dan lengkap. Kalaupun telat, biasanya dokter akan menghubungi kita untuk menginfokan kalau dokternya datang agak telat. Begitu sampai rumah, dokter langsung cuci tangan, dan sigap menyiapkan alat 'perang' nya 😆. Setelah itu, menjelaskan hari itu akan dilakukan vaksin 'ini' (jenis vaksin dan merk vaksin yang digunakan), efek sampingnya apa, sekaligus mencatat semua tindakannya di buku tumbuh kembang anak dan menginfokan lagi kepada pasien mengenai vaksin apa yang bisa diambil untuk bulan atau periode selanjutnya . Oiya, anak-anak juga akan ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya dan lingkar kepalanya. Setelah itu langsung deh "shot".
Udahannya, pasti nangis lah hahaha, apalagi Zayd yang sudah mengerti kalau mau disuntik *fiuh*.
___
H+1
Sehari setelah vaksin, biasanya kita akan dihubungi lagi oleh IMUNI via whatsapp perihal ada tidaknya efek samping vaksin. Kalau tidak ada, alhamdulillah. Kalau ada, bisa kita sampaikan. Selanjutnya, pihak IMUNI akan me-reminder kita untuk jadwal vaksin selanjutnya.
---
Oiya, akupun sempat 'studi banding' ke beberapa homecare vaksin lain. Sejauh ini IMUNI masih jadi pilihanku karena biayanya yang paling murah *teteup ya khan 😂*, karena harga vaksin yang tertera di website IMUNI sudah termasuk jasa dokter dan transport. Beberapa homecare vaksin yang aku cari tahu menampilkan harga vaksin di luar biaya transport dokter. MUNGKIN, karena IMUNI ini dokternya ada dimana-mana jadi transport dokternya lebih murah dan menjangkau banyak daerah.
Alhamdulillah sejauh ini kami nyaman vaksin di rumah dengan IMUNI. Gak mesti antri, gak buang-buang waktu juga 😅, ringkes dan predictable. Keep up the good work, IMUNI! recommended.
---
semoga postingan ini bermanfaat yaah
Salam,
Puput