Satu Hari di Bandung

October 1, 2025

 







Akhirnya kita nyobain naik whoosh ke Bandung! Yaaay.. alhamdulillah. Berangkat ba'da subuh dari rumah karena kami ambil jam kereta paling pagi, biar nanti ke Bandungnya bisa maksimal. Alhamdulillah bun anak-anak kami sangat kooperatif dan semangat. H-1 sudah dijelaskan teknisnya seperti apa ke anak-anak; harus bangun jam sekian, langsung mandi, solat subuh, sarapan sudah disiapkan, langsung naik mobil dan berangkat ke stasiun Whoosh di Halim sana. 

Oiya, kami ke Bandung ber-tiga: Aku, abang Z dan adik S. Kenapa Ayah engga ikut? obviously karena hari kerja dan Ayah belum bisa ambil cuti. Kenapa harus hari kerja? ya gapapa karena aku maunya gitu hahaha. Intinya alhamdulillah Ayah mengizinkan kami pergi bertiga ke Bandung naik Whoosh. Untuk pengalaman anak-anak juga kan ya, alhamdulillah ada rezeki sehat, rezeki lancar dan rezeki teman-teman yang juga mau jalan-jalan ke Bandung naik Whoosh. yasudah kenapa tidaks, cusss kita langsung beli tiket.

--

Sampai di Stasiun Kereta Cepat di Halim, agak deg-degan juga ya jujur, bawa dua anak mainnya agak jauhan pula hahaha. Pas udah mau naik eskalator menuju gate, dari kejauhan melihat wajah familiar agak kebingungan sambil liat handphone. Langsung nyuruh anak-anak panggil "tante Dila" yang kenceng HAHAHA. Alhamdulillah langsung nengok sambil sumringah wkwkwk. 

15 menit lagi ke keberangkatan kereta. 

Teman kita satu lagi ternyata belum menginjakkan kaki di stasiun, untungnya kita 'rada-rada' ya orangnya. Dari pada ber 6 ketinggalan kereta, jadi kami ber-4 masuk duluan ke gerbong kereta. Alhamdulillah kami ber-4 duduk sesuai formasi, tinggal 2 kursi kosong di samping Dila yang sedang menunggu penumpangnya datang. Then, 5 menit lagi menuju berangkat.. Alhamdulillah yang ditunggu-tunggu datang juga. Lega ga jadi beli tiket lagi hahaha

Perjalanan Halim-Padalarang* (lupa turun dimana :p) memakan waktu sekitar 30 menit. Sampai di stasiun langsung naik feeder lagi ke stasiun Bandung. Agak ngos-ngosan selama perjalanan, KARENA? tentu saja sambil ngangon anak-anak yang ngacir duluan ke sana ke mari. untung ada tante Dila yang saat itu bebas tugas dari anak-anaknya sendiri :p.

Sampai di stasiun Bandung, datanglah sebuah mobil berwarna merah menjemput kami.. Yaaay! Kami dijemput oleh tetangga rasa sodara yang siap membawa kami blusukan di kota Bandung, teh Tika!. Lalu, perjalanan kami di Bandung pun dimulai.

First stop.

Alasan utama ke Bandung selain ngajak anak-anak nyobain naik Whoosh, tentu saja mau blusukan ala warlok dan jadi anak kalcer Bandung hihihi (ngikik). Jadilah kami sarapan di Kopi Moyan . Tempat sarapan yang sekilas menu nya nampak mini tini biti dan harganya murah meriah, ternyata sangat teramat mengenyangkan. Untungnya bunda sudah atur strategi biar gak mubazir, yaitu dengan makan tengah. Tapi walaupun makan tengah, tetap saja begahh. Ber 8 kalau gak salah habis Rp 200.000-an.

Second stop.

Biar makanan di perut kami turun dulu, kami mampir ke Primarasa yang lokasi nya ga jauh dari Kopi Moyen. Sekitar 10 menit sampai di TKP lah kira-kira. Di depan Primarasa, ada toko furniture lucu, jadi sebelum itu kami mampir dulu lihat-lihat (kalau bahasa jaman sekarang, Rohana - rombongan hanya nanya cenah πŸ˜‚). Ya kami harus atur kekuatan kalau mau belanja banyak karena selain bawa dua anak, kita juga memperhitungkan kerempongan selama perjalanan di stasiun kan ya boennn wkwk #alasan. Setelah dari toko furniture, lalu kami ke Primarasa. 

Third stop.

Setelah dari Primarasa, biar tetep berasa kalcer bin gahul, kita mampir ke Mr.Quilting . Tempat jual tas puff yang lagi hype dan menurutku harganya okelah. Pengen beli tapi aku bingung beli yang mana hahaha. Karena bingung mau beli yang mana, jadi nyuruh temen-temenku yang pilihin. 

Fourth stop.

Feby (yang tadi hampir ketinggalan kereta) yang kebetulan ada saudara di Bandung dan mereka mau bertemu. Jadi kami ngekor semua deh ke Wheels Coffee Roastery. Di sini gak mau makan tadinya, karena kami udah ada itin mau makan dimana setelah dari Wheels ini. Tapih, mohon maaf kalau bawa anak-anak gak bisa ditahan-tahan, jadilah keluar deh itu buku menu. ngemiiiil lah anak-anak tersebut. yang tadinya cuma pesen 2, mereka refill lagi dan lagi HAHAHAAH. 

Fifth stop.

Kebetulan di jam ini, teh Tika harus mengantarkan anaknya yang mau les. Jadi kami didrop di tempat makan yang sudah kami sepakati sebelumnya, Boemi Mitoha. Di sini lah tempat kita makan, ngobrol, makan lagi, solat, ngobrol lagi, nunggu sampai dijemput lagi sama teh Tika. Beres makan siang, kita jalan lagi ke pemberhentian ke-6.

Sixth stop.

Ih balik lagi ke Wheels karena mau ke Heritage. Seingetku dulu pas aku jaman-jaman awal-awal kuliah, Heritage itu koleksinya bagus-bagus loh.. ternyata sekarang biasa aja. Jadi, while aku, Dila dan Feby blusukan di Wheels, teh Tika yang belum makan siang, kembali lagi ke Wheels membawa anak-anak saya kami. Tapi tetep aja ndak ada yang sreg sama koleksi Heritage.

Seventh stop.

Menuju tempat ketujuh ini, si Ayah yang lagi otw pulang kantor, nelpon hahahaha. Kirain udah pulang, ternyata.. jam 4.30 sore kami masih di Bandung πŸ˜‚ Yasudah lanjut kita ke tempat viral dulu sebelum balik lagi ke stasiun Bandung. Di sekitar Jl. Asia Afrika ada penjual Bacang yang lagi hype dan baru buka jam 4.30. Saya yang sudah lelah dengan kehebringan ini, nitip beliin aja deh ke teman-reman aku. Jujur tau suami sudah otw ke rumah, jadi ga tenang hati ini hahaha, mau beli apa juga gak konsen, pengennya cepet-cepet pulang ajyaa.

Stasiun Bandung

Setelah dari Dago, kami langsung di antar menujuu St. Bandung. Cepet-cepet takut ketinggalan feeder: 3 wanita dan 3 anak rempong ini berjalan menyusuri khalayak ramai. Tiba-tiba pas lagi nunggu feeder datang, adek S glendot minta gendong "Ibuu, mau gendong"... YAK! ngantuk detected πŸ˜‚πŸ˜‚. Berhubung bawaan banyak dan tangan kami semua udah penuh bawa gembolan, langsung deh panggil porter dan masuk ke feeder.

Sampai di feeder makin tidur si adek S. Dibangunin gak bangun-bangun.. aku hanya bisa pasrah gendong adek dari turun dari feeder sampai ke peron Whoosh. Teman-temanku sambil sibuk sendiri-sendiri, sambil ketawain kitah bawa anak.. kyk dejavu katanya 😌😌😌6 tahun yang lalu aku juga gendong-gendong abang Z kemanapun naik kereta, sambil bawa gembolan di belakang. Dan terjadi lagiiiii......


Alhamdulillah sekitar jam 06.30 sore kami sampai di Stasiun Halim. Yaaay adek S mau bangun. Sambil nungguin aku beli makan malam, abang Z solat maghrib dulu di Musholla stasiun. Semua sudah beres, dadah-dadah sama travel buddies, dan kita pulang dengan perasaan senaaaang hihihi alhamdulillah.

Seruuu.. tapi lain kali aku pergi sendiri sama temen-temenku boleh ya Ayaaaaaah xixixixi

Seserahan Hidden Gems, Jakarta, Indonesia

July 19, 2025

 



Kayaknya udah bukan rahasia lagi ya, kalau di daerah Cikini itu ada tempat jual/ sewa/ hias seserahan super lengkap. Dari jaman aku persiapan pernikahan beberapa tahun yang lalu (cieh pake diksi 'beberapa' biar dikirain penganten baru terus hihi) juga carinya di Cikini ini. Beda nya mungkin dulu sistem sewa tidak sepopuler sekarang. Seingetku sih dulu gak ada sewa menyewa ya, adanya beli tray sekaligus jasa hias. Jadi, tray dan aksesoris hiasan itu langsung menjadi milikku.

---

Kemarin, karena ada urusan negara jadinya aku balik lagi nyebur ke dunia seserahan di Cikini Gold Centre setelah bertahun-tahun lamanya. Terus, masuk lagi ke lantai 1 dan lantai 2, wuahhhh rasanya seneng dan bingung. Seneng karena kayak nemu hidden gems (lagi), tapi sekaligus juga bingung harus masuk ke toko yang mana saking banyaknya dan beragam. Jadi selama dalam mencari vendor seserahan itu, aku masuk ke dua toko dan minta kartu nama (dulu) untuk menimbang-nimbang mau beli dan pakai jasa yang mana. 

anyway, kalau mau bikin seserahan atau hampers di sini kudu sabar dan banyak ngobrol + nego sama marketingnya πŸ˜‚. Toko pertama yang aku datangi adalah vendor seserahan yang pernah aku pakai dulu. Hmm kayaknya memang vendor ku tuh yang paling gede toko nya. Tapi kalau nanya orang toko nya inget aku apa engga? ya engga lah gaesss. Jadi jangan harap bakal dapet kortingan plus plus karena udah repeat order πŸ˜› tapi tetap bisa diusahakan nawar sih hahaha

Setelah dari toko pertama, aku jalan lagi dan berhenti di toko kedua. Nah di toko kedua ini ternyata dengan tray yang sama harganya lebih miring. Setelah kita dalami ternyata harganya belum termasuk printilan hiasannya, secara kan aku ini juga banyak maunya yaaaa. Jadi pengen pake ini itu lah. biar cakep seserahannya. Sayangnya aku belum clear nanya ke toko pertama apakah harga tersebut sudah termasuk perintilan-perintilan hias lainnya. nanti aku cari tahu dulu selesai nulis blog ini.

--- anyway

Sini aku list dulu apa aja yang harus kita siapkan dan kita tanyakan ke toko nya, biar gak bingung-bingung amat kalau mau bikin seserahan di Cikini ini. mana tahu ada capeng nyasar ke blog kita yang sudah usang ini hahahaha. here you go!

Pertama, kita harus tahu dulu apakah kita akan sewa atau beli box seserahan yang mau dipakai. Ini akan menentukan biaya, karena biaya antara sewa dan beli box seserahan ini beda banget, ada kali hampir setengahnya harga beli kalau kita mau sewa. Selain itu harga sewa itu biasanya sudah termasuk jasa hias dan perintilan hias. Jadi jauh lebih efisien. Sedangkan untuk beli box dan kita mau sekalian jasa hias harganya lebih mahal, apalagi kalau dihiasannya itu kita pake kembang-kembangan artificial. Nah itu biayanya nambah lagi. pintar-pintar nawar ya kaaak.

πŸ’• kalau aku sendiri jadinya beli tray berhubung mempelai nya gak di Jakarta, jadi kita agak repot ya kak kalau mesti follow up capeng buat buru-buru bongkar hiasan seserahannya biar bisa dibalikin lagi ke Jakarta πŸ˜…


Kedua, kita juga harus paham kalau sewa itu ada jangka waktu utuk mengembalikan tray dan pernak-perniknya. Kalau yang dari aku tanya-tanya kemarin, jasa hias kalau lagi gak rame pesanan bisa selesai 1 hari, tapi kalau lagi rame ya kurang lebih 2-3 hari. Kemudian tray dan pernak pernik yang kita pinjam itu harus dikembalikan maksimal H+3 (H itu hari acara dilaksanakannya akad nikah/ tunangan/ lamaran/ anyday you wish lah).


Ketiga, kita harus tahu berapa tray yang akan kita pakai. Jadi sifatnya tray-tray tersebut dijual atau disewa paketan/ serian yang terdiri dari 4 tray, dari tray kecil sampai tray yang paling besar. Kalau mau dibeli satuan juga bisa, tapi harganya jadi lebih mahal daripada beli paketan. 

Nah, kalau bisa sih kita udah sortir tray 1 isinya apa aja, tray 2 isinya apa, dan seterusnya. Tapi kalau bingung, vendornya juga bakal ngasi saran kok biasanya tray 1 untuk apa, tray 2 untuk apa, secara mereka kan lebih paham ya karena sehari-hari ngurusin seserahan orang. Kalau yang aku baca-baca sih seserahan itu biasanya jumlah ganjil (jawa/ sunda) tapi sekarang-sekarang mah yaudahlah bebas butuh berapa tray.


Keempat, hmm apa yaaa... oiya selain tray, kamu juga harus tahu mau pakai tutup mika atau arkilik. Tutup mika lebih murah daripada arkilik. Kelebihan arkilik selain lebih kokoh, dia juga gak akan memuai kalau kena matahari. Cakep juga! ah elah harganya juga cakep pulak hiks. Oh ada lagi, sekarang lagi trend hidden seserahan. Jadi seserahannya tuh dimasukkan ke dalam box tertutup lalu box nya dihias. Jadi gak ada yang tahu tuh isi seserahannya apa aja selain capeng dan keluarga. Privasi.

πŸ’•kalau aku jadinya pake arkilik gaes. Dengan pertimbangan seserahan ini akan dibawa ke luar kota ya, daripada risiko kita pake mika lalu diperjalanan penyok-penyok. Saya yang akan menangis kejerrrr


Kira-kira itulah kurang lebihnya yang harus disiapkan kalau mau menyiapkan box seserahan. yang jelas, kemarin pas dateng ke Cikini Gold Centre ini jadi banyak insight dunia per-box seserahan. Aku jadi ngerti kenapa temenku gak terima beli box seserahan, karena memang jadinya harus banyak nyetok barang. Jadi dia prefer sedia sewa box seserahan beserta hiasnya. Makanya dia nyaranin aku nyari tray sendiri di Cikini hiks hiks.

Jadi gimana gaes, tertarik dengan bisnis sewa/ beli seserahan seperti ini? #eh hahaha kalau aku tahu diri aku tak begitu kreatif untuk urusan hias menghias. entahlah apakah di masa depan akan tertarik dan menjadi kreatif? masalahnya aku bakatnya memilih, memutuskan dan membeli gaess.. so I need more money to buy nice stuff hahaha

udah ah tambah kemana-mana bahasannya.

Semoga postingannya bermanfaat deh buat yang baca!

luvvv, Puput.